Hitekno.com - Pada tanggal 6 Juni lalu, sebuah perusahaan swasta di Inggris mengklaim telah berhasil menguji prototipe reaktor fusi nuklirnya pada suhu yang lebih panas dari Matahari.
Mereka berharap dapat mulai mengkomersialkan pasokan energinya pada tahun 2030.
Perusahaan tersebut bernama Tokamak Energy perusahaan ini berbasis di Oxfordshire, Inggris.
Baca Juga: Sambut Piala Dunia 2018, Ini Deretan Game dengan Skin Sepak Bola
Perangkat fusi nuklir perusahaan asal Inggris tersebut sering dikenal sebagai ST40. Mesin itu adalah mesin ketiga yang berhasil dibuat oleh perusahaan sejauh ini.
Sumber: National Geographic
Dilansir dari iflscience, Tokamak Energy mengungkapkan bahwa mereka telah mencapai suhu plasma 15 juta derajat Celcius (27 juta derajat Fahrenheit) di dalam perangkat mesin.
Baca Juga: Charby, Inovasi Kabel Charging 3 Kali Lebih Tangguh
"Kami mengambil langkah signifikan untuk mencapai energi fusi, melakukannya dengan kemampuan gesit sebuah perusahaan swasta, dan didorong untuk tujuan mencapai sesuatu yang akan memiliki manfaat besar di seluruh dunia," kata Jonathan Carling, CEO Tokamak Energy dalam sebuah pernyataan.
Dia juga menambahkan bahwa pencapaian 15 juta derajat tersebut merupakan indikator lain dari kemajuan perusahaan dan validasi lanjut dari pendekatan yang sudah kami rencanakan sebelumnya.
Tujuan perusahaanya adalah membuat energi fusi menjadi kenyataan dan dapat dikomersialkan pada skala industri pada tahun 2030.
Baca Juga: Viral di Instagram, Ini Video Tik Tok yang Failed Abis
Sumber: Tokamak Energy
Sperti yang telah kita ketahui, suhu di permukaan matahari dapat mencapai 5500-6000 derajat Celcius dan suhu di inti Matahari sebesar 15 juta derajat Celcius.
Suhu yang diperoleh mesin ST40 sebesar 15 juta derajat Celcius telah menyamai inti matahari dan lebih panas dari permukaan matahari.
Baca Juga: GPU Turbo Huawei, Teknologi Pemuas Gamer Mobile
Hal itu patut diapresiasi karena dengan energi tersebut suatu saat akan berguna di masa depan.
Untuk mencapai suhu yang super tinggi, ST 40 menggunakan proses yang dikenal sebagai penggabungan kompresi.
Peristiwa tersebut itu melepaskan energi berbentuk cincin plasma yang bertabrakan dan menghasilkan medan magnet yang dikenal sebagai rekoneksi magnetik.
Hidrogen Plasma (Sumber: Tokamak Energy)
Menggunakan desain yang lebih kompak, Tokamak Energy mengklaim dapat mencapai tekanan plasma yang lebih tinggi daripada tokamaks konvensional.
Ini bertujuan untuk mengontrol plasma dengan magnet superkonduksi suhu tinggi, dan akhirnya mulai menghasilkan energi yang berguna.
Prototipe pertama mereka, ST25, dibangun pada tahun 2013. Mereka membangun mesin yang kedua pada tahun 2015, dan berharap untuk mencapai suhu 100 juta derajat Celsius (180 juta derajat Fahrenheit) di ST40.
Pada tahun 2025 mereka berharap untuk mengembangkan perangkat energi skala industri, dan pada tahun 2030 mereka berharap untuk mulai memasok energi ke seluruh jaringan dari reaksi fusi.
Hitekno.com/ Rezza Dwi Rachmanta