Hitekno.com - Teknologi robotik berkembang dari waktu ke waktu. Untuk membuatnya berfungsi dengan baik, dibutuhkan pemrograman yang spesifik sehingga nantinya robot dapat bergerak dan berkomunikasi dengan baik. Mengembangkan teknologi robotik ke fase selanjutnya menjadi tantangan tersendiri bagi para peneliti.
Baru-baru ini para peneliti dari MIT telah mengembangkan cara untuk mengendalikan robot secara lebih intuitif. Mereka menggunakan gerakan tangan dan sinyal dari gelombang otak untuk mengendalikan robot.
Tim peneliti memanfaatkan kekuatan sinyal otak yang disebut ErrP atau kepanjangan dari error-related potentials, yaitu sebuah sinyal yang memancar secara alami ketika orang melihat kesalahan.
Baca Juga: Jutawan Bitcoin Buat Lengan Robot Mirip Musuh Spider-Man
Sistem memonitor aktivitas otak seseorang yang mengendalikan gerak robot, dan jika ErrP terjadi (karena robot telah membuat kesalahan) maka robot menghentikan aktivitasnya sehingga pengguna dapat memperbaikinya.
Dilansir dari Engadget, dalam percobaan tersebut, tim menggunakan "Baxter". Robot tersebut berasal dari Rethink Robotics. Jika tidak ada kesalahan yang terdeteksi, maka robot itu akan bergerak sendiri secara otomotis.
Namun jika terjadi kesalahan yang terdeteksi dengan menggunakan sinyal otak, maka robot akan meminta bantuan. Jika sistem tidak berhasil mendeteksi kesalahan, gerakan tangan dari manusia akan membantu mengoreksi gerakan yang salah tadi.
Baca Juga: Kisah Makhluk Legenda Kudan dari Jepang
Penulis utama pada proyek penelitian tersbut, Joseph DelPreto, mengatakan bahwa penemuan ini sangat penting. Tidak seperti manajemen robotik sebelumnya, pengguna tidak perlu berpikir langkah yang sudah ditentukan sebelumnya.
"Mesin pada robot beradaptasi dengan Anda, dan bukan sebaliknya," tambah Joseph.
Sistem yang dikembangkan membuat komunikasi dengan robot sama seperti komunikasi dengan orang lain. Penelitian ini diharapkan dapat berguna di masa depan.
Baca Juga: Penyebab Petrichor, Aroma Hujan yang Khas
Dalam jangka panjang teknologi robot ini dapat berguna untuk para lansia, pekerja dengan gangguan bahasa, atau orang dengan mobilitas terbatas.
Sumber: Youtube.com/ MITCSAIL
Hitekno.com/Rezza Dwi Rachmanta
Baca Juga: CIMON, Teman Penjaga Stasiun Luar Angkasa