Awas, Nyamuk Berpotensi Sebarkan Virus Baru

Ada beberapa bukti bahwa virus itu menginfeksi manusia juga. Dalam sebuah studi tahun 1972 misalnya, hasil pengujian laboratorium menemukan bahwa seperlima orang yang tinggal di Teluk Tampa mengembangkan antibodi virus Keystone di tubuh mereka.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Minggu, 24 Juni 2018 | 17:15 WIB
Sumber: Mikadago (Pixabay)

Sumber: Mikadago (Pixabay)

Hitekno.com - Virus yang ditularkan oleh nyamuk yang ditemukan lebih dari setengah abad yang lalu telah ditemukan pada manusia untuk pertama kalinya. Kemungkinan virus itu menyebabkan kasus ruam parah dan demam pada remaja di Florida pada tahun 2016. Namun meskipun baru-baru ini terungkap, kemungkinan kuman juga dapat membuat orang sakit dengan gejala seperti itu.

Dinamakan dengan nama suatu tempat di Florida, virus ini bernama Keystone. Dilansir dari Science Gizmodo, virus Keystone ditemukan di nyamuk pada tahun 1964. Selama bertahun-tahun, virus ini ditemukan pada hewan yang hidup di daerah lembab di sepanjang wilayah Amerika Serikat.

Sumber:

Baca Juga: Uni Eropa Larang Meme dan Gunakan Mesin Sensor

Sumber: Clker (Pixabay)

Ada beberapa bukti bahwa virus itu menginfeksi manusia juga. Dalam sebuah studi tahun 1972 misalnya, hasil pengujian laboratorium menemukan bahwa seperlima orang yang tinggal di Teluk Tampa mengembangkan antibodi virus Keystone di tubuh mereka. Tetapi virus itu sendiri tidak pernah ditemukan pada manuasia, dan itu tidak pernah dikaitkan dengan suatu penyakit.

Sebuah jurnal Clinical Infectious Diseases yang diterbitkan oleh IDSA pada awal Juni 2018 membahas mengenai virus baru yang disebar oleh nyamuk.
Dalam jurnal tersebut membahas seorang anak laki-laki berusia 16 tahun yang menderita demam tinggi dan memiliki ruam yang buruk pada Agustus tahun 2016 lalu.

Baca Juga: Jaringan Wi-Fi Publik di Gelaran Piala Dunia 2018 Rawan Hacker

Karena pada saat itu virus Zika sedang merebak di Amerika Selatan, maka sampel laboratorium anak itu dikirim ke Emerging Pathogens Institute di University of Florida. Namun hasilnya negatif terpapar virus Zika dan kemungkinan terjangkit virus lainnya.

Sumber: Mikadago (Pixabay)

Ilutrasi Daerah Keystone  (Sumber: Tampa Real Estate)

Baca Juga: Panasonic Toughbook FZ-T1, Si Kecil Cabe Rawit

Butuh waktu lama sebelum para peneliti di universitas akhirnya menemukan kemungkinan penyebabnya: virus Keystone.
Virus ini adalah bagian dari genus orthobunyavirus, yang anggotanya biasanya menginfeksi sapi.

Pada hewan, dan juga manusia, virus-virus California ini diketahui menyebabkan peradangan otak dan kadang-kadang kematian, meskipun sebagian besar tidak menderita gejala. Untungnya, bocah itu yang akhirnya selamat, karena tampaknya tidak mengembangkan gejala ke arah kematian.

Sumber: Mikadago (Pixabay)

Baca Juga: Skandal Asmara dengan Pegawainya, 5 CEO Ini Memilih Mundur

Sumber: New4jax

Penemuan Keystone pada anak itu tidak secara pasti membuktikan bahwa itu membuatnya sakit. Namun mengingat kurangnya tersangka lainnya, itulah tebakan terbaik yang peneliti miliki.
Virus Keystone disebarkan oleh nyamuk Aedes Atlanticus, yang juga dapat menyebarkan virus West Nile, penyakit nyamuk yang paling umum di Amerika Serikat.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB