Hitekno.com - Peluncuran sebuah roket yang dibuat oleh Interstellar ologies Inc di Jepang mengalami masalah. Roket yang rencananya akan dikirim ke luar angkasa ini meledak setelah beberapa detik melakukan lepas landas.
Salah satu pendiri Interstellar ologies Inc, Takafomi Horie menjelaskan bahwa roket itu (Momo-2) meledak sekitar Sabtu pagi pukul 05.30 waktu setempat. Takafomi yang juga mantan presiden perusahaan internet terkenal Livedoor Co juga mengatakan pada insiden itu tak ada korban jiwa.
Baca Juga: Classic IntelliMouse, Mouse Gaming Ala Microsoft
Sumber: Youtube.com/ The Space Program
Dilansir dari Japan Times, Roket dengan berat 1 ton yang tanpa awak itu juga menandai kegagalan kedua berturut-turut untuk Interstellar ologies. Roket ini mempunyai panjang 10 meter dengan diameter sepanjang 50 cm.
Sebelumnya, roket Momo mencoba mencapai ketinggian lebih dari 100 km namun misi harus dibatalkan karena kehilangan kontak ketika berada di ketinggian 20 km. Roket kedua yaitu Momo 2 juga tidak berhasil menjalankan misi karena gagal dan meledak ketika lepas landas.
Baca Juga: Mendarat di Asteroid Aneh, Ini yang Dilakukan Pesawat Hayabusa
Pemimpin perusahaan, Takahiro Inagawa mengatakan dalam konferensi pers bahwa perusahaanya tidak dapat segera memahami penyebab kejadian itu.
"Kami tidak dapat mencapai apa yang kami harapkan, saya merasa prihatin untuk itu. Kami harus menemukan cara lain untuk meningkatkan performa roket kami," kata Takhiro menambahkan penjelasannya.
Peluncuran ini memakan biaya puluhan juta yen. Perusahaan ini mengumpulkan sekitar ¥ 28,4 juta atau Rp 3,7 miliar melalui crowdfunding. Momo 2 direncanakan akan dijatuhkan ke laut sesaat setelah berhasil mencapai luar angkasa.
Baca Juga: Viral di Twitter, Kisah 'Bisnis Mayat' yang Bikin Merinding
Peralatan yang dikembangkan oleh Universitas Teknologi Kochi ini bertujuan untuk mengukur bagaimana gelombang suara merambat di ketinggian tinggi. Tidak ada luka yang dilaporkan dalam ledakan spektakuler.
Peluncuran itu seharusnya mengirimkan roket yang membawa peralatan observasi ke ketinggian lebih dari 100 kilometer.
Sekitar 600 orang berkumpul untuk mengamati peluncuran.
Baca Juga: The Light Phone 2, Solusi Buat Kamu yang Kecanduan Smartphone