Hitekno.com - Jack The Ripper, si pembunuh berantai paling sadis sepanjang sejarah memang masih menjadi misteri hingga saat ini.
Nama "Ripper" diambil dari kebiasaannya merobek jasad korban untuk diambil organ-organnya.
Pada tahun 2014, identitas Jack mulai terungkap dari sampel darah yang ditemukan pada selendang milik salah satu korbannya.
Baca Juga: Benar Terjadi, Serial Komedi Satir The Simpsons Ramal Masa Depan
Dari sampel darah tersebut, diketahui ternyata Jacka adalah seorang imigran Yahudi-Polandia yang berusia 23 tahun bernama Aaron Kosminski.
Selendang berlumuran darah korban tersebut berhasil didapat oleh seorang detektif bernama, Russel Edwards yang membelinya pada tahun 2007 dari sebuah pelelangan di Bury St Edmunds, Suffolk.
Menurut Edwardsm selendang yang ia beli itu merupakan milik Catherine Eddowes, korban Jack.
Baca Juga: Mars Lebih Cerah dari Bintang Tahun Ini, Tercerah Dalam 15 Tahun
Uniknya, Kosminski pernah ditangkap sebagai tersangka, namun kepolisian saat itu tidak memiliki cukup bukti untuk membawanya ke pengadilan.
Latar belakang Kosminski adalah seorang imigran Yahudi-Polandia yang melarikan diri dari eksekusi Rusia.
Berikut beberapa fakta mengenai Jack The Ripper yang sudah tim HiTekno rangkum untuk kamu.
Baca Juga: Serem, Deretan Selebriti Ini Dirumorkan Terbunuh Oleh Illuminati
Simak ya.
1. The Canonical Five
Dari sekian banyak korban Jack, hanya lima orang yang kemudian disebut dengan istilah The Canonical Five.
Baca Juga: Galaksi Kupu-kupu dengan Dua Lubang Hitam Besar Pembunuh Bintang
Lima orang korban ini ternyata adalah wanita yang mempunyai kesamaan perlakuan yaitu sama-sama dikoyak oleh Jack.
Tidak hanya itu, organ dari masing-masing korban ini juga hilang dengan ditemukannya potongan yang rapi pada tubuh korban.
Kelima korban Jack ini juga berprofesi sebagai wanita malam lho.
2. Jack adalah Seorang Dokter yang Membenci Wanita Malam
Pembunuhan keji tahun 1880-an yang menggemparkan London ini tentu memiliki motif khusus.
Banyak yang menyimpulkan bahwa Jack berprofesi sebagai seorang dokter yang membenci wanita atau lebih khusus membenci wanita yang bekerja di bisnis prostitusi.
Hal ini karena sayatan-sayatan pada tubuh korban terlihat sangat rapi dan halus seperti sayatan yang dilakukan oleh seorang ahli bedah.
3. Membunuh Korban di Akhir Pekan
Dalam sebuah investigasi, Jack ternyata memiliki kebiasaan membunuh korbannya pada akhir pekan.
Dari kebiasaan pola ini, polisi kemudian menarik kesimpulan bahwa Jack adalah seorang pegawai biasa yang harus bekerja pada week day.
Walaupun pada saat itu sudah terungkap fakta ini, namun masih saja polisi kekurangan bukti untuk menangkap pelaku sebenarnya.
4. Banyak Orang yang Dituduh Sebagai Jack The Ripper
Setelah melakukan banyak investigasi, kepolisian London akhirnya menemukan sekitar 15 tersangka.
Dari 15 tersangka yang adalah laki-laki, terdapat satu orang wanita.
Polisi kemudian mengerucutkan 15 tersangka ini menjadi tiga pria bernama Aron Kosinski, John Druitt, dan Michael Ostrog.
Ketiga tersangka ini memiliki profesi yang berbeda, dan hanya Ostrog saja yang berprofesi sebagai seorang dokter.
Namun, ketiganya ternyata sama-sama membenci prostitusi.
Sampai akhirnya, Aron Kosinski yang menurut Russel Edwards adalah seorang Jack The Ripper.
Temuan Russel ini masih belum tahu kebenarannya karena banyak pihak yang juga tidak setuju dengannya.
Benar atau tidaknya, kisah Jack The Ripper masih menjadi misteri hingga kini.