Hitekno.com - Proses evakuasi 12 anak dan seorang asisten pelatih yang terjebak di gua Tham Luang atau Tham Luang Nang Non memang masih berlanjut.
Proses pencarian dan evakuasi ini memang cukup sulit karena disebabkan oleh medan gua yang menantang dan banjir yang terjadi di daerah tersebut.
Gua Tham Luang ini terletak di provinsi Chiang Rai yang berada di bawah gunung Doi Nang Non di perbatasan Thailand dan Myanmar.
Baca Juga: Boeing Siapkan Pesawat Hipersonik, 5 Kali Kecepatan Suara
Gua ini menjadi salah satu gua terpanjang di Thailand yang mencapai 10 kilometer.
Selain terkenal karena panjang, gua ini juga sulit untuk dijelajahi karena memiliki lorong-lorong sempit mirip labirin yang berliku tajam.
Sejauh ini, empat dari 12 anak sudah berhasil di evakuasi pada Minggu (08/07).
Baca Juga: Misteri Kerangka Atacama Terpecahkan, Fosil 6 inci Mirip Alien
Tempat anak-anak ini berlindung ada sejauh empat kilometer dari mulut gua dan sedalam satu kilometer dari permukaan tanah.
Waktu yang diperlukan oleh tim penyelamat untuk masuk dan keluar gua adalah sekitar 11 jam.
Legenda Gua Tham Luang
Baca Juga: Keren, Earpiece Pilot Ini Bisa Terjemahkan Berbagai Bahasa Asing
Gua Tham Luang identik dengan kisah seorang putri Sip Song Panna yang sudah melekat di hati rakyat Thailand.
Gua ini dikenal oleh warga lokal sebagai Tham Luang Nang Non, gua besar tempat seorang perempuan tidur yang berada di gunung Khun Nam Nang Norn.
Dari jalan utama yang mengarah ke taman Nasional, Gunung Khun Nam Nang Norn, bentuknya menyerupai seorang yang sedang berbaring.
Baca Juga: BMKG: Aphelion Tidak Berpengaruh dengan Suhu Dingin di Indonesia
Menurut warga setempat, perempuan yang sedang tidur tersebut adalah seorang putri.
Putri ini sangat cantik dan jatuh cinta dengan seorang tukang kuda lalu hamil.
Ayahnya yang geram memerintahkan para prajurit untuk membunuh pemuda tersebut, walaupun pasangan kekasih ini sudah berusaha melarikan diri.
Patah hati dan berduka, membuat sang putri menikam jantungnya sendiri dengan tusuk rambutnya.
Seiring berjalannya waktu, tempat sang putri meninggal itu tumbuh menjadi sebuah gunung yang menurut legenda, air yang mengalir di gua itu adalah darah si putri.
Kronologi Remaja yang Terjebak di Gua Tham Luang
Pada Sabtu (23/06), tim sepakbola remaja usia 11 hingga 16 tahun dan pelatih mereka yang berusia 25 tahun dikabarkan hilang.
Seorang petugas taman sekitar melihat beberapa sepeda yang diparkir dekat pintu masuk kompleks gua yang terlarang.
Kelompok remaja ini diyakini merangkak masuk ke gua melalui akses jalan sempit sepanjang 15 meter.
Padahal pada pintu masuk gua terdapat tanda peringatan mengenai bahaya masuk ke gua saat musim hujan.
Minggu (24/06), para penyelam mulai memasuki gua untuk operasi pencarian dan penyelamatan.
Sayangnya, usaha itu gagal karena kondisi gua yang mengalami banjir.
Tim penyelamat gabungan dari Angkatan Laut Thailand, Polisi Federal Australia (AFP), 11 pakar penyelamatan Cina, 32 tentara Amerika Serikat, tiga penyelam dan seorang pakar gua dari Inggris, juga tim penyelamat dari Myanmar dan Laos, berhasil menemukan lokasi remaja-remaja dan pelatihnya ini pada Senin (02/07).
Terhambatnya proses untuk mengeluarkan ke 12 remaja ini dan pelatihnya diakibatkan oleh kondisi gua yang banjir, sehingga mereka harus menyelam untuk bisa keluar dari gua.
Sayangnya, remaja-remaja ini tidak bisa berenang dan menyelam.
Selain itu, kondisi mereka yang lemah karena kelaparan dan berada di tempat yang gelap juga tidak memungkinkan mereka untuk menyelam.
Rencananya, pemerintah Thailand akan mengirimkan makanan dan dokter untuk memeriksa kondisi mereka hingga ke 12 remaja dan pelatihnya ini siap menyelam dan keluar dari gua.
Kita doakan, semoga proses evakuasi di Gua Tham Luang cepat berlangsung dan selesai ya.