Hitekno.com - Uni Emirat Arab sepertinya tidak berhenti dalam membangun bangunan tertinggi sekaligus terbesar. Dubai sebagai pusat aktivitas milik Uni Emirate Area akan menjadi tempat berdirinya sebuah perkebunan vertikal terbesar di Dunia.
Mereka membangun perkebunan vertikal terbesar tersebut sebagai upaya yang berkaitan dengan masa depan mereka sendiri. Kelangkaan air adalah masalah utama di UEA, dengan adanya bangunan itu maka mereka dapat menggunakan metode pertanian modern yang akan membutuhkan sedikit air.
Bangunan itu akan menjangkau area seluas 130.000 kaki persegi dan akan membutuhkan biaya $ 40 juta atau Rp 575 miliar untuk membangunnya. Konstruksi itu akan dimulai pada bulan November ini.
Baca Juga: Laniakea, Alamat Bumi di Alam Galaksi
Dilansir dari Ubergizmo bangunan itu akan menjadi usaha gabungan dari agri-tech Crop One Holdings dan Emirates Flight Catering. Hasil dari perkebunan itu akan menghasilkan 200.000 makanan untuk penerbangan Emirates di Bandara Internasional Dubai setiap hari.
Emirates dan Crop One mengatakan fasilitas ini akan menggunakan air 99% lebih sedikit daripada perkebuanan di luar ruangan. Setelah perkebunan vertikal terbesar di dunia ini selesai, kebun tersebut akan menghasilkan 3.000 kg sayuran hijau setiap hari.
Crop One menegaskan fasilitas yang akan datang akan menggunakan "campuran listrik terbarukan dan sumber listrik tak terbatas". Mereka akan memprioritaskan penggunaan energi matahari untuk mengoperasikannya.
Baca Juga: Akhir Perdebatan Instagram Question
UEA merupakan salah satu negara pengimpor makanan terbesar di dunia. Hampir 85 % dari produk makanan yang diperlukan diimpor karena hanya sebagian kecil dari lahannya yang bisa ditanami.
Perkebunan vertikal terbesar di dunia diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut. Saeed Mohammed seorang CEO dari Emirates Flight Catering mengatakan bahwa dengan mengamankan rantai pasokan makanan mereka dari sayuran lokal akan sangat membantu di masa depan. Perkebunan vertikal terbesar di dunia ini juga dapat secara signifikan mengurangi pengrusakan lingkungan.
Baca Juga: PUBG Mobile Versi Beta Hadir di Google Play Store