Bisakah Hiu Tersenyum? Ini Jawaban Ilmiahnya

Mereka percaya bahwa binatang tersenyum berkaitan dengan korteks serebral, bagian otak yang juga berkembang pada manusia.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Kamis, 12 Juli 2018 | 17:30 WIB
Sumber: Business Insider

Sumber: Business Insider

Hitekno.com - Beberapa binatang mempunyai kemampuan untuk mengekspresikan kebahagiaan dengan tersenyum. Meskipun tidak benar-benar tersenyum, binatang tersenyum dengan mengembangkan mulut seolah-olah mengekspresikan kebahagian mereka.

Anjing, monyet, lumba-lumba sering tertangkap kamera sedang menunjukkan ekspresi senyum yang mirip dengan manusia. Namun kita sering berpikir apakah dan bagaimana hiu tersenyum.

Pertanyaan yang disampaikan oleh orang awam mengenai hiu tersenyum akhirnya sampai ke telinga para ilmuwan. Penelitian dilakukan dengan menyelidiki kecerdasan pada mamalia ke bagian-bagian tertentu dari otak.

Baca Juga: Ini 8 Teknologi Canggih Kebanggaan Korea Utara

Sumber: Dog Nation
Sumber: Dog Nation


Mereka percaya bahwa binatang tersenyum berkaitan dengan korteks serebral, bagian otak yang juga berkembang pada manusia. Dilansir dari earthsky, ikan hiu dan umumnya ikan lainnya, bagian otak yang berhubungan dengan perasaan kurang berkembang dibandingkan pada beberapa mamalia.

Mereka berperilaku berbeda setiap hari tergantung pada seberapa banyak makanan yang mereka makan dan seberapa dinginnya air. Tetapi itu adalah perilaku bukan emosi.

Meskipun hiu terbuat dari tulang rawan yang fleksibel, rahangnya terbuat dari tulang yang sangat kaku.

Baca Juga: Video Populer di YouTube Paling Banyak Ditonton Saat Piala Dunia

Sumber: Sharkpix
Sumber: Sharkpix

Rahang yang kuat memungkinkan hiu menghancurkan mangsanya, tetapi rahang yang kuat juga membuatnya sulit untuk tersenyum.

Seorang ahli biologi kelautan yang bernama Steven Webster mengatakan bahwa mereka tidak pernah tahu apakah ikan atau kura-kura memiliki emosi.

Sumber: Twitter.com/ @Caters_news
Sumber: Twitter.com/ @Caters_news

"Bisa jadi hiu di luar sana terkekeh dan menulis puisi setiap hari, namun mereka tidak membagikannya dengan kita," kata Webster menjelaskan.

Baca Juga: Ponsel Terkuat, Blackview BV9500 Tahan Dilindas Alat Berat

Namun para ilmuwan lain memperingatkan agar tidak membaca terlalu banyak tentang wajah dan perilaku hewan. Itu bisa mengakibatkan antropomorphisasi (menghubungkan bentuk manusia atau perilaku dengan hewan). Hal itu berbahaya karena dapat menghalangi objektivitas ilmiah.

Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB