Deretan Mitos dan Sains Mengenai Gerhana Bulan

Pada zaman dahulu masyarakat akan panik ketika gerhana bulan datang.

Stephanus Aranditio | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Selasa, 24 Juli 2018 | 07:00 WIB
Sumber: Washingtonpost

Sumber: Washingtonpost

Hitekno.com - Gerhana Bulan terpanjang di abad 21 akan terjadi pada tanggal 27 Juli (jam malam pada Eropa dan Afrika) dan 28 Juli (antara tengah malam pada Indonesia, Asia, dan Australia). Pada zaman dahulu ketika belum ada sains, masyarakat masih percaya dengan mitos tentang Gerhana Bulan.

Zaman sekarang, masyarakat akan menganggap gerhana bulan yang akan berlangsung selama 4 jam (3 jam 55 menit) adalah peristiwa alam biasa. Namun pada zaman dahulu masyarakat akan panik ketika gerhana bulan datang.

Berikut beberapa mitos dan sains mengenai Gerhana Bulan pada zaman dahulu:

Baca Juga: Deretan Smartphone yang Mendapat Predikat Produk Gagal

1. Bulan Dimakan Makhluk Buas

Sumber: National Geographic
Sumber: National Geographic


Banyak budaya kuno menganggap Gerhana Matahari atau Gerhana Bulan ada kaitan dengan tatanan normal pada kehidupan sehari-hari. Seperti Dikutip dari National Geographic, salah satu mitos yang beredar adalah seekor makhluk mitologi Jaguar akan menyerang bulan. Mitos ini beredar di kalangan suku Inca.

Setelah menyerang Bulan, Suku Inca takut apabila Jaguar juga akan menyerang Bumi. Untuk mencegahnya, mereka mengusir pemangsa dengan menggoyangkan tombak ke arah bulan dan membuat banyak suara. Mereka juga memukuli anjing-anjing untuk membuat mereka melolong dan mengonggong. Mitos ini juga hampir sama dengan yang ada di Indonesia. Bedanya hanyalah makhluk yang akan memakan Bulan adalah Batara Kala. Makhluk tersebut diusir dengan membunyikan banyak suara termasuk kayu lesung.

Baca Juga: Heboh Freckles Pakai Bubuk Cabe, Foto Komika Ini Jadi Viral

2. Mitos Raja Pengganti

Sumber: BoldSky
Sumber: BoldSky

Orang Mesopotamia Kuno percaya bahwa apa yang terjadi di langit juga akan terjadi di Bumi. Karena seorang raja mewakili tanah di Bumi, orang-orang Mesopotamia kuno memamandang gerhana bulan sebgai serangan terhadap raja mereka.

Untuk mengantisipasi rencana tersebut, mereka akan memilih raja pengganti atau raja sementara. Raja yang asli akan menyamar sebagai rakyat biasa. Selama Gerhana Bulan terjadi, Raja pengganti akan diperlakukan selayaknya raja yang sebenarnya. Setelah Gerhana selesai, raja pengganti biasanya akan menghilang. Banyak peneliti berpendapat bahwa mereka diracun atau mati sebagai tumbal.

Baca Juga: Desain Baju Impian dengan Deretan Aplikasi Baju Terbaik Ini

3. Bulan Sedang Terluka

Sumber: Washingtonpost
Sumber: Washingtonpost

Peristiwa Gerhana Bulan biasanya diiringi dengan bulan yang berwarna merah. Suku Hupa dari Amerika percaya bahwa bulan memiliki 20 istri dan banyak hewan peliharaan. Hewan peliharaan tersebut adalah singa gunung dan ular.

Ketika bulan tidak membawa cukup makanan untuk hewan peliharaannya, bulan diserang oleh hewan peliharaan sampai berdarah-darah. Mereka mengira warna merah pada gerhana bulan adalah warna merah darah yang datang dari bulan yang terluka.

Baca Juga: Ini Hal Gila yang Pernah Dilakukan Gamer Karena Terlalu Fanatik

Anggota suku wajib menyanyikan nyanyian tau doa ketika gerhana bulan agar bulan cepat sembuh dari sakitnya.

4. Sains Modern

Sumber: Study
Sumber: Study

Jika kamu membaca cerita di atas, kamu pasti akan tertawa terbahak-bahak karena di zaman sekarang semuanya terpecahkan oleh Sains. Dalam ilmu pengetahuan modern, gerhana bulan terjadi ketika sebagian atau seluruh bagian bulan tertutup oleh bayangan bumi dan tidak terkena pantulan dari sinar Matahari.

Bumi, bulan, dan Matahari berada pada garis lurus sehingga cahaya dari Matahari tertutup oleh Bumi dan tidak dapat mencapai bulan.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB