Tidur di Samping Smartphone, Resiko Tumor Otak Meningkat

Kedalaman radiasi itu bisa lebih dalam pada anak-anak. Dalam kasus terburuk, penggunaan smartphone jangka panjang bahkan dipercaya dapat merusak neuron otak.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 25 Juli 2018 | 18:00 WIB
Sumber: The Independent

Sumber: The Independent

Hitekno.com - Smartphone menjadi barang yang wajib kita bawa sehari-hari, penelitian terbaru menyebutkan bahwa penggunaan smartphone dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan resiko tumor otak.

Memang menakutkan kedengarannya namun data yang ada menyebutkan demikian. Jumlah kasus tumor otak meningkat selama dua dekade terakhir dan sebagian besar diakibatkan karena radiasi medan elektromagnetik dari smartphone atau ponsel konvensional.

Dikutip dari BoldSky, penelitian yang difokuskan pada lamanya penggunaan ponsel menghasilkan kesimpulan yang mengagetkan. Ketika kamu mendekatkan smartphone ke telinga, 10 hingga 80 persen radiasi akan menembus sedalam 2 inci ke otak kita.

Baca Juga: 6 Seleb Cosplayer Ini Siap Goyang C3AFA Jakarta 2018

Sumber: Planet X News
Sumber: Planet X News

Kedalaman radiasi itu bisa lebih dalam pada anak-anak. Dalam kasus terburuk, penggunaan smartphone jangka panjang bahkan dipercaya dapat merusak neuron otak.

Terlalu dekat dengan smartphone juga dapat menyebabkan masalah lain seperti migrain, depresi, kecemasan dan tidu terganggu.

The All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), Delhi, dalam laporannya menyebutkan terdapat 33 persen peningkatan resiko tumor otak (Giloma) bagi orang yang menggunakan smartphone lebih dari 45 menit selama 10 tahun. Peningkatan besar kasus tumor otak bertambah jika orang menyimpan smartphone di bawah bantal ketika tidur.

Baca Juga: Sempat Viral, Fan Angelina Jolie Ini Tunjukkan Wajah Aslinya

Sumber: New York Post
Sumber: New York Post

The International Agency for Research on Cancer (IARC), salah satu organisasi bagian dari WHO juga mengeluarkan penelitian yang mengejutkan. Penggunaan smartphone disinyalir sebagai kemungkinan karsinogenik pada manusia.

Hal itu diakibatkan dari energi frekuensi radio yang dipancarkan oleh smartphone (sering disebut dengan gelombang radio). Orang yang tinggal di pedesaan memiliki resiko yang cukup tinggi karena tingkat penerimaan sinyal ponsel yang rendah.

Rendahnya sinyal dapat membuat smartphone menengeluarkan gelombang radio yang berlebih untuk mencari sinyal. Banyak ahli menyarankan untuk membatasi durasi bicara serta penggunaan smartphone setiap hari. Hal itu dapat secara signifikan mengurangi resiko tumor otak.

Baca Juga: Sony IMX586, Sensor Kamera Smartphone 48 MP

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB