Karena Gelombang Panas, Pohon Pisang Bisa Tumbuh di London

Ini bukti ilmiah, bukan mistis dan klenik.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 07 Agustus 2018 | 08:00 WIB
Ilustrasi pohon pisang. (Pixabay/pdimaria).

Ilustrasi pohon pisang. (Pixabay/pdimaria).

Hitekno.com - Pohon pisang biasanya tumbuh di wilayah tropis dan susah hidup di wilayah lain. Bagaimana bisa pohon pisang tumbuh di London? Adakah hubungannya dengan Gelombang Panas?

Millie Smith, seorang nenek asal Edmonton, bagian utara London, berusia 82 tahun tak bisa menyembunyikan rasa girangnya, saat pohon pisang di tamannya tumbuh dan mulai berbuah.

Bagi masyarakat Indonesia, tanaman buah ini terbilang subur. Tanpa dibudidayakan saja bisa tumbuh di berbagai lokasi. Namun bagi sebuah negeri empat musim, hal itu adalah sebuah "prestasi".

Baca Juga: Hasil Survei, Pilihan Smartphone Bisa Pengaruhi Nasib Percintaan

Sekaligus bukti, bahwa telah terjadi modifikasi cuaca alami, yang menyebabkan tanaman dari negara-negara tropis mampu hidup di Britania Raya. Meskipun bersifat non-permanen.

Sang nenek ceria ini, Eyang Smith, menyatakan terus-terang bahwa ia bukanlah pakar berkebun, namun iseng memelihara tanaman buah dengan harapan suatu saat bakal ada yang berhasil.

Termasuk pohon pisang. Bibitnya sudah dirawat di taman belakang rumah sejak tujuh tahun silam! Namun tentu saja tak kunjung berbuah.

Baca Juga: Mitos Seram Mengenai Waktu Ini Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya

Ilustrasi pohon pisang. (Pixabay/jrperes).
Ilustrasi pohon pisang. (Pixabay/jrperes).

Bibit pohon pisang ini diberikan kenalannya pada 2011 dan sebanyak sembilan anakan pohon menampakkan pertumbuhan.

Setiap musim gugur tiba, dengan telaten Eyang Smith menudungi tanaman-tanaman pisangnya dengan semacam kantong plastik hitam supaya tidak beku. Lantas di musim semi kantong dibuang, begitu seterusnya kurun bertahun-tahun.

Sementara gelombang panas atau heatwave saat ini terus bertiup di negeri Ratu Elizabeth II. Aliran udara hangat mengalir dari Portugal dan Spanyol, demikian dilansir media Metro dari Britania Raya. Temperatur pun  bertahan pada kisaran 34 derajat Celcius. 

Baca Juga: Alasan Ilmiah Pemain Sepak Bola Hobi Memuntahkan Air Minum

Kondisi itu membentuk temperatur hangat yang terhitung stabil sehingga pohon pisang Eyang Smith mulai berbuah. Sementara aslinya, tanaman ini tumbuh di lokasi lebih hangat, contohnya Kepulauan Karibia serta Indonesia.

Terjadinya replikasi cuaca seperti di kawasan tropis ini membuat tanaman pisang terus tumbuh. Besaran temperatur udara bagi pembiakan pohon ada di kisaran 30 derajat Celcius dan suhu di London saat ini tentu saja melebihi persyaratan temperatur yang dibutuhkan si pohon pisang.

"Bertahun-tahun sudah Ibu begitu sabar mengurus, hanya belum beruntung," komentar putri Eyang Smith, Suzanne Smith.

Baca Juga: Fakta Ilmiah Kenapa Pohon Kamboja Banyak Ditanam di Tanah Makam

"Barulah sekarang kelihatan berbunga dan siap berbuah. Ada tiga pohon sukses berbunga dan dua lagi malahan sudah berbuah. Saya yakin, beliau satu-satunya perempuan di London yang berhasil memelihara pohon pisang sampai berbuah!"

Eyang Smith yang berbahagia menelpon semua kawan-kawan dekatnya buat menikmati keelokan pohon-pohon pisang di kediamannya.

"Semua kawan saya takjub dan mengunjungi taman mungil di belakang rumah yang kini serasa seperti sebuah taman di negara tropis," bangga Eyang Smith.

Tulisan ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Bukti Ilmiah Gelombang Panas : Pisang Bisa Tumbuh di London.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB