Sejarah Paskibraka, Pasukan Pengibar Sang Merah Putih

Wow, ternyata makna di balik Paskibraka sangat dalam sekali.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Jum'at, 17 Agustus 2018 | 15:30 WIB
Paskibraka. (Suara)

Paskibraka. (Suara)

Hitekno.com - Dua hari yang lalu, Presiden Joko Widodo mengukuhkan anggota Paskibraka di Istana Negara. Banyak orang yang masih belum mengetahui sejarah paskibraka dan bagaimana mereka terbentuk.

Paskibraka merupakan pasukan yang memiliki disiplin tinggi dan mempunyai tanggung jawab berat untuk mengibarkan sang Saka Merah Putih.

Salah satunya yang bertugas tadi pagi (17/08/2018) di Istana Negara Republik Indonesia yang bernama Tarrisa Maharani Dewi yag terpilih sebagai sang pembawa baki duplikat Bendera Pusaka Merah Putih.

Baca Juga: Viral di Twitter, Boneka Aneh Bisa Berjalan Ini Kejutkan Warga

Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang bertugas mengibarkan duplikat bendera merah putih.

Pasukan pengibar ini lahir pada tahun 1946 saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.

Presiden pertama republik Indonesia yaitu Presiden Soekarno memerintahkan Mayor Husein Muthar selaku ajudannya untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka.

Baca Juga: Deretan Fitur Unik yang Bisa Kamu Temukan di Google Chrome

Perintah itu muncul karena mereka akan memperingati hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia yang pertama.

Mereka akan merayakannya di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta.

Paskibraka saat dilantik oleh Presiden. (Suara.com/ Dwi Bowo Raharjo)
Paskibraka saat dilantik oleh Presiden. (Suara.com/ Dwi Bowo Raharjo)

Awalnya Mutahar akan mengumpulkan perwakilan seluruh pemuda di setiap penjuru Tanah Air. Namun karena tak memungkinkan, Mutahar hanya menghadirkan lima orang pemuda yang terdiri dari 3 orang putra dan 2 orang putri.

Baca Juga: Peringati 17 Agustus, Google Doodle Salah Tulis Caption

Kelima orang itu melambangkan Pancasila. Setelah ibukota kembali lagi ke Jakarta, dari tahun 1950 sampai tahun 1966 para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.

Tahun 1967 Mutahar dipanggil oleh Presiden Soeharto untuk mempersiapkan pengibaran bendera pusaka. Mutahar kemudian mengembangkan formasi pengibaran bendera menjadi 3 kelompok.

Terdapat Pasukan 17 (pengiring), Pasukan 8 (pembawa bendera), dan Pasukan 45 (pengawal). Formasi itu menggambarkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yaitu 17 Agustus 1945 (17-8-45).

Baca Juga: Battlefield V Rilis Trailer Baru, Devastation of Rotterdam

Idik Sulaeman sang pencetus istilah Paskibraka. (Wikipedia)
Idik Sulaeman sang pencetus istilah Paskibraka. (Wikipedia)

Bendera duplikat Pusaka Merah Putih mulai dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka.

Pada tahun tersebut anggota pengibar disepakati adalah para remaja siswa SMA di seluruh tanah air Indonesia.

Tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja putra dan putri.

Pada tahun 1967 sampai tahun 1972 istilah pasukan pengibar adalah "Pasukan Pengerek Bendera Pusaka".

Lambang Purna Paskibraka. (PPI Tangsel)
Lambang Purna Paskibraka. (PPI Tangsel)

Tahun 1973, Idek Sulaeman selaku adik didik Mutahar mencetuskan nama Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau sampai sekarang disebut dengan Paskibraka.

Istilah "Pengerek" disebut berkonotasi negatif karena berasal dari kata "kerekan" . Untuk itulah "Pengerek" diganti dengan "Pengibar".

Lambang Purna Paskibraka menggambarkan bunga teratai. Bunga teratai dipilih karena bunga tersebut mampu tumbuh baik di lumpur maupun berkembang di atas air.

Hal itu menggambarkan seorang Purna Paskibraka adalah pemuda yang tumbuh di tanah air yang sedang bermekar dan membangun.

Sejarah Paskibraka patut kita ketahui karena dapat menambah rasa cinta kita pada Sang Merah Putih.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB