Hitekno.com - Lapisan es tertua dan tertebal di lautan Kutub Utara atau Arktik sedang dalam kondisi kritis. Dilaporkan lapisan es Arktik ini mulai pecah.
Jika lapisan es Arktik ini pecah, bisa membuka air di Utara Greenland yang biasanya tetap membeku meski musim panas.
Dilansir sciencealert, pecahnya lapisan es Arktik ini diperkirakan karena perubahan iklim yang mendorong gelombang panas dan angin hangat ke Utara.
Baca Juga: Karena Gelombang Panas, Pohon Pisang Bisa Tumbuh di London
Konsekuensi jangka pendeknya, hal ini bisa mengancam kelangsungan hidup Anjing Laut Kutub dan Beruang Kutub.
Hasil pantauan satelit NASA telah menunjukkan kalau lapisan es Arktik telah rapuh dan mulai bergerak mundur ke pantai Utara Greenland.
Baca Juga: Rekor Cuaca Terpanas di California, Waspada Perubahan Iklim
''Fakta itu telah menunjukkan kalau itu (lapisan es Arktik) lebih tipis daripada dulu dan ini menjadi es terakhir yang tersisa di Kutub Utara'' kata Peter Wadhams direktur Polar Ocean Physics Group at Cambridge University kepada The Independent.
''Di masa lalu, sebagian besar es di Arktik telah terbentuk sejak zaman es, tetapi kini telah menyusut''
''Satu-satunya wilayah di mana es tertua yang masih bertahan adalah di sebelah Utara Greenland, tetapi penahan terakhirnya telah terbuka dan bergerak menjauh''
Baca Juga: Ilmuwan Ciptakan Es Sepanas Matahari, Ini Penjelasannya
Sejak lama para ilmuwan iklim percaya kalau es di tempat ini akan tetap abadi. Karena itu dinamakan sebagai es abadi.
Tapi sekarang mereka harus mempertimbangkan kembali bagian mana dari lapisan es Arktik yang masih bisa bertahan lama.
''Tidak ada tempat lain di sana untuk menimbun es'' kata Walt Meier, ilmuwan iklim dari US National Snow and Ice Data Center kepada The Guardian.
Baca Juga: Awas, Es Antartika Terkikis dengan Cepat
''Rata-rata lebih dari 4 meter tebalnya dan dapat ditumpuk ke dalam pegunungan setinggi 20 meter atau lebih, es tebal dan padat ini umumnya tidak mudah untuk dipindahkan''
Namun, dengan kondisi di luar yang biasanya hangat, telah menipiskan lapisan es sampai bisa terdorong oleh angin.
Sebelum kejadian di Agustus 2018 ini, stasiun cuaca Kap Morris Jesup mencatat rekor tertinggi 17 derajat Celcius.
Sedangkan data dari Norwegia, menunjukkan kalau lapisan es Arktik sekarang 40 persen di bawah rata-rata sepanjang tahun.
Peter Wadhams juga mengungkap kalau ini bisa mengancam populasi Beruang Kutub yang bersarang di tebing curam pantai Utara Greenland.
Lapisan es tertua dan tertebal ini telah bertahun-tahun hilang terdorong ke permukaan laut.
Saat ini para ilmuwan cuaca bersama NASA sedang berusaha untuk mengumpulkan data mengenai lapisan es Arktik di sekitaran Greenland.