Hitekno.com - Bulan merupakan salah satu obyek luar angkasa yang selalu menarik untuk diteliti. Baru-baru ini ilmuwan menemukan bahwa suatu saat nanti manusia bisa menambang air di Bulan.
Para peneliti mengklaim bahwa mereka menemukan bukti air es yang ada di Bulan. Tak hanya itu, ternyata terdapat lebih banyak air es yang ada di Bulan dan kita sudah tahu dimana letaknya secara persis.
Air merupakan komponen penting untuk kehidupna yang ada di Bumi. Ketika berada di Bulan, air juga berfungsi sebagai pembantu dalam misi astronot di luar angkasa.
Baca Juga: 7 Potret Cantik Carolyn Wang, Caster AOV di Asian Games 2018
Selain itu, air bisa digunakan untuk membantu pertumbuhan tanaman yang ada di Bulan.
Faktor yang sangat penting tentang penemuan air di Bulan adalah sebagai bahan propelan roket. Propelan digunakan untuk memproduksi reaksi kimia sebagai massa pendorong roket.
Baca Juga: Xiaomi Pocophone F1 Meluncur di Indonesia, Ini Harga Resminya
Robot Explorer di Bulan. (Youtube/ Moon Express)
Saat ini, roket yang meninggalkan Bumi harus membawa semua propelan yang mereka butuhkan untuk perjalanan ke luar angkasa.
Dengan adanya penemuan ini, roket bisa mengisi bahan bakar dengan memanfaatkan es yang ada di Bulan.
Baca Juga: Pantau Status Penerbangan Pesawat dengan Aplikasi Flightradar24
Hal itu memungkinkan astronot, satelit, dan tentunya roket mampu mencapai lokasi yang lebih jauh lagi.
Dikutip dari The Verge, pada tahun 1994 penyelidikan gabungan dari NASA dan militer AS yang terkenal dengan misi Clementine menemukan sesuatu yang menakjubkan.
Mereka menemukan bukti bahwa terdapat air di kawah yang ada di kutub Bulan. Tempat tersebut tak pernah terkena cahaya Matahari dan suhunya tak pernah mencapai di atas -250 derajat Fahrenheit.
Baca Juga: Peraih Medali Emas Asian Games 2018 Dihadiahi Smartphone Ini
Tahun 2009 NASA mengirim pesawat ruang angkasa LCROSS ke dalam kawah di kutub selatan Bulan. Mereka menemukan bahwa terdapat 5 persen air pada materi yang di sekitar kutub.
Namun penelitian yang diterbitkan pekan lalu (23/08/2018) di Prosiding National Academy of Sciences menunjukkan bahwa beberapa area Bulan kemungkinan terdapat air yang sangat berlimpah.
Para peneliti di Universitas Hawaii dan Universitas Brown menganalisis data yang dikumpulkan dari pesawat ruang angkasa Chandrayaan-1 India, yang diluncurkan ke Bulan pada tahun 2008.
Menggunakan data dari instrumen kendaraan yang ada di Bulan, mereka dapat menentukan area es yang di Bulan dengan mengukur reflektivitas air.
Mereka juga mengamati lokasi ini dengan inframerah untuk memastikan bahwa itu adalah air dalam bentuk es bukan uap atau cairan.
Mereka menemukan terdapat area tanah di Bulan yang terdiri dari 20 hingga 30 persen es.
Dengan adanya penemuan ini ilmuwan bisa langsung melakukan rencana pengisian propelan di Bulan.