Hitekno.com - Saturnus terkenal karena planet ini memiliki bentuk cincin yang cantik. Ternyata selain cantik, cincin Saturnus juga mempunyai efek lain terhadap lingkungan planet.
Penelitian gabungan yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Swedia dan Amerika Serikat mengungkapkan bahwa cincin Saturnus dapat mempengaruhi atmosfer planet.
Penelitian ini diambil dari data pesawat luar angkasa Cassini yang berhasil mendekati planet Saturnus pada pertengahan 2017.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Benda Langka, Netizen Meminta Milkshake Mumi
Para ilmuwan mendefinisikan permukaan Saturnus sebagai tempat dimana kumpulan gas raksasa yang mempunyai tekanan setara dengan satu Bar.
Tekanan tersebut hampir sama dengan tekanan rata-rata yang ada di dalam laut Bumi.
Lapisan Ionosfer Saturnus termasuk sangat tebal. Ionosfer pada planet Saturnus dimulai dari ketinggian 300 kilometer dengan batas atas maksimal 5.000 kilometer.
Baca Juga: Diperintah Alien, Pria Ini Bangun Pendaratan UFO di Argentina
Sebagai perbandingan, Ionosfer Bumi dimulai dari ketinggian 60 kilometer hingga 1.000 kilometer.
Bayangan raksasa dari cincin Saturnus ternyata mempunyai pengaruh pada atmosfer khususnya di lapisan Ionosfer.
Lapisan bagian utara dan selatan Saturnus mempunyai perbedaan yang signifikan (terkait jumlah ion) berkat bayangan dari cincin Saturnus.
Baca Juga: Inilah Asal Muasal Permukaan Planet Jupiter Menurut NASA
Dikutip dari Gizmodo, ilmuwan mengumpulkan data menggunakan instrumen Radio and Plasma Wave Science (RPWS) sehingga dapat mengetahui kondisi di atmosfer planet ini.
Lapisan Ionosfer dihuni oleh partikel yang terionisasi dan kehilangan elektron berkat radiasi Matahari.
Selain mengukur kerapatan elektron dan partikel terionisasi, ilmuwan menemukan bahwa cincin A dan B menyebabkan penurunan yang nyata dalam jumlah ionisasi di bagian selatan Ionosfer.
Baca Juga: Deretan Foto Planet Terbaru, Lebih Menakjubkan
Penelitian ini sangat penting di dunia astronomi. Hal itu karena peristiwa ionisasi dapat menjelaskan bagaimana partikel bergerak di sekitar planet dan atmosfernya.
Informasi ini sangat berguna untuk meneliti planet raksasa lainnya yang penuh dengan gas seperti Saturnus.
William Kurth selaku ilmuwan dari Departemen Fisika dan Astronomi Universitas Iowa, mengatakan bahwa penemuan ini termasuk luar biasa.
Meski pesawat luar angkasa sudah hilang (Cassini), namun warisan data yang disimpan dalam pesawat dapat membantu mneghasilkan observasi penting dalam 13 tahun terakhir.
Penelitian tentang cincin Saturnus sudah dipublikasikan di jurnal Science.