Ilmuwan Temukan Jawaban Kenapa Badak Hampir Punah

Jangan sampai anak cucu kita tidak bisa melihat Badak.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 31 Agustus 2018 | 11:00 WIB
Badak. (Wikipedia)

Badak. (Wikipedia)

Hitekno.com - Binatang Badak kini semakin lama semakin berkurang populasinya. Walaupun dikembangbiakkan, tapi tetap saja Badak hampir punah. Timbulah pertanyaan, kenapa Badak susah makin lama makin punah?

Sebuah tim ilmuwan yang berbasis di AS mengumpulkan feses badaksebagai penelitian konservasi baru untuk membantu mencegah badak agar tidak punah.

Melansir Suara.com (30/8/2018), dalam sebuah kelompok kerja yang dijuluki ''Menyelamatkan spesies dengan kotoran,'' tim dari Kebun Binatang Chester dan Universitas Manchester ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab pertumbuhan populasi yang buruk dari satwa-satwa besar herbivora Afrika, termasuk badak hitam, Grevy's Zebra, dan Cape Zountain Zebra.

Baca Juga: Mengenal Semut T.Rex, Semut Kuat yang Pemalu

Sumber: Wild Rhino Adventures
Badak. (Wild Rhino Adventures)

Fokus utama adalah meneliti badak hitam yang terancam punah, spesies yang berhasil dibesarkan di penangkaran di Kebun Binatang Chester dalam beberapa tahun terakhir ini berusaha memahami kesehatan hewan tersebut dari kotorannya. Dan ternyata hasilnya sangat berguna.

''Sebagian besar penelitian yang kami lakukan untuk menilai kesehatan dan stres para badak dan ini melibatkan pengumpulan banyak kotoran,'' kata Profesor Susanne Shultz dari University of Manchester kepada Reuters beberapa waktu lalu.

''Kami ingin meneliti model-model (kotoran) yang telah kami kembangkan pada hewan penangkaran dan menerapkannya pada populasi liar dan menilai kesehatan serta kesejahteraan satwa liar. Ternyata satwa liar ini (badak) banyak yang mengalami kesulitan berkembang biak,'' lanjutnya.

Baca Juga: Ilmuwan Berhasil Ungkap Binatang Misterius Purba

Tim ini menggunakan biomarker hormonal yang ada di kotoran hewan untuk memahami stres dan kesehatan reproduksi pada hewan liar dan mereka mengatakan itu dapat dikumpulkan tanpa mengganggu hewan.

''Melalui kotorannya, kita dapat melihat bagaimana menekankan hewan-hewan itu, kondisi mereka seperti apa, kesehatan individu mereka, apakah mereka bereproduksi, dan sebagainya,'' kata Dr. Danielle Gilroy, pemimpin proyek penelitian pada spesies lain (Zebra Grevy) yang juga terancam punah.

''Semua faktor yang berbeda ini pada dasarnya menunjukkan kebugaran mereka,''

Baca Juga: Viral, Keledai Dicat Agar Dikira Zebra di Kebun Binatang

Sumber: Wild Rhino Adventures
Badak. (Wild Rhino Adventures)

Dan hasilnya diketahui sekitar 5.000 hingga 5.400 badak hitam yang hidup di Afrika Timur dan Selatan, menurut World Wildlife Fund. ''terancam kritis''.

Penelitian ini tidak hanya berharap untuk melihat dampak manusia dan lingkungan pada populasi liar.

''Kami tidak bisa hanya berpikir tentang kebun binatang tetapi memikirkan populasi secara besar, seperti populasi yang ada di dalam jangkauan alam mereka, misalnya di Kenya,'' kata Dr. Sue Walker, kepala Ilmu Terapan di Kebun Binatang Chester.

Baca Juga: Fakta Unik Badak Bercula Satu, Maskot Asian Games

''Kami menganggapnya sebagai satu metapopulasi dan kami dapat menerapkan toolkit yang sama untuk memahami mengapa hewan di Kenya sulit berkembang biak. Hal terpenting yang dapat kami lakukan adalah memaksimalkan reproduksi pada hewan-hewan ini,'' lanjut Dr. Sue Walker.

Menurut Kenya Wildlife Service, Kenya memiliki populasi badak 1.258 pada tahun 2017 yang 745 adalah badak hitam, 510 adalah badak putih selatan dan tiga adalah badak putih utara.

Wah, bisa dibayangkan dari data tersebut jika semua badak liar bermasalah dengan reproduksi apa jadinya anak cucu kita hanya bisa melihat badak dari foto.

Tulisan ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Teliti Fesesnya, Ilmuwan Dapat Jawaban Mengapa Badak Hampir Punah.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB