Deretan Fenomena Alam di Langit Pada September 2018

Apa saja yang akan terjadi di September 2018? Simak...

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 04 September 2018 | 07:00 WIB
Ilustrasi fenomena alam di langit. (National Park Foundation)

Ilustrasi fenomena alam di langit. (National Park Foundation)

Hitekno.com - September identik dengan awal dari musim penghujan, namun banyak fenomena alam yang terjadi di langit. Ada beberapa yang bisa kamu nikmati lho.

Berikut ini daftar beberapa peristiwa langit atau fenomena alam di langit yang akan terjadi di pada September 2018.

1. Fase Bulan separuh akhir

Baca Juga: Penampakan Awan Sarang Naga dengan Petir Menyeramkan di Tokyo

Seminggu setelah purnama pada bulan Agustus, Bulan secara otomatis akan mencapai fase separuh akhir pada tanggal 3 September 2018, tepatnya pukul 09.39 WIB.

Walau begitu, Bulan separuh akhir baru akan terbit pada pukul 23.43 WIB. Pada fase ini, Bulan akan tampak separuh saja dikarenakan bagian Bulan lainnya tidak diterangi Matahari.

Fase ini terjadi ketika Bulan berada sejauh 90 derajat posisinya dari Matahari.

Baca Juga: Kok Bisa, Bulan Jupiter Ada 79 tapi Bumi Cuma Satu

2.  Oposisi Neptunus

Biasanya, saat terjadi oposisi suatu planet tertentu akan terlihat di langit Bumi seperti oposisi Mars.

Akan tetapi kali ini pada 8 September, pengamat akan berkesempatan untuk melihat Neptunus. Oposisi sendiri adalah jarak terdekat dengan Bumi, oposisi Neptunus diperkirakan akan terjadi pukul 01.13 WIB.

Baca Juga: Ganymede, Bulan di Jupiter yang Hasilkan Medan Magnet Sendiri

Oposisi Neptunus ini bisa ditemukan di langit timur tepat saat Matahari terbenam. Di sana Neptunus masih cukup bersinar.

Untuk pengamatan yang lebih baik disarankan untuk melihatnya lewat teleskop.

3.  Konjungsi Bulan dengan Planet Jupiter

Baca Juga: Black Sun, Fenomena di Langit Senja Denmark

Planet Jupiter. (Wikipedia)
Planet Jupiter. (Wikipedia)

Pada peristiwa ini, planet Jupiter akan tampak berada sejauh 4 derajat dari bulan sabit muda pada 14 September mendatang.

Konjungsi ini bisa mulai diamati sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Keduanya bisa terus diamati hingga 3 jam 48 menit setelah Matahari terbenam.

Nantinya, planet Jupiter akan tampak seperti bintang kuning terang tak berkelip-kelip di dekat Bulan jika diamati tanpa teleskop.

4.  Fase Bulan separuh awal

Seminggu setelah fase Bulan baru, pada tanggal 17 September Bulan akan secara otomatis masuk ke dalam fase separuh awal tepat pada pukul 06.16 WIB.

Namun Bulan baru akan terbit pada tengah hari dan akan berada di langit atas kepala saat Matahari terbenam.

5.  Konjungsi Bulan dengan Saturnus

Setelah berkonjungsi dengan Jupiter, saat Bulan mencapai fase separuh awal, Bulan akan berkonsungsi dengan Saturnus.

Pengamat dapat melakukan pengamatan setelah matahari terbenam dan masih bisa terus diamati sampai sekitar pukul 23.53 waktu setempat.

Untuk dapat melihat cincin Saturnus, pengamat perlu alat pendukung seperti teleskop dengan pembesaran minimal 75 kali.

Tulisan mengenai fenomena alam di langit pada bulan September 2018 ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Masuk Bulan September, Ada Peristiwa Langit Apa Saja?

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB