Ants Circle of Death, Bunuh Diri Massal di Dunia Semut

Kebiasaan mengikuti semut di depannya membuat para semut terperangkap dalam Ants Circle of Death.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia

Posted: Rabu, 19 September 2018 | 16:30 WIB
Ants Circle of Death. (Steemit)

Ants Circle of Death. (Steemit)

Hitekno.com - Semut memang adalah serangga kecil yang dapat hidup di mana saja. Salah satu keistimewaan semut yang membuatnya tampak unik adalah dapat berbaris indah bersama koloninya. Keunikan lain yang hewan ini punya adalah melakukan bunuh diri secara massal.

Fakta unik dari semut satu ini mungkin terdengar sangat aneh untukmu. Semut membunuh diri secara massal bukan karena merasa stress atau kalah dalam bertarung melawan koloni lain.

Bunuh diri secara massal ini dilakukan dengan membentuk lingkaran yang membuat gerombolan semut terperangkap dan mati.

Baca Juga: Sphinx Kecil Ditemukan, Berumur Lebih dari 2.000 Tahun

Biasanya hal ini akan dilakukan secara terus menerus hingga seluruh semut mati. Fenomena ini disebut sebagai Ants Circle of Death atau lingkaran kematian semut.

Ants Circle of Death. (coub)
Ants Circle of Death. (coub)

Fenomena ini pertama kali ditemukan oleh seseorang bernama Beebe pada tahun 1921. Saat dirinya sedang berjalan di Guyana, ia melihat keanehan pada segerombolan semut tentara yang terpisah dari koloninya.

Semut-semut ini lalu berputar membentuk lingkaran yang semakin lama semakin membesar karena semut lainnya ikut bergabung.

Baca Juga: Deretan Fakta Unik Badai Florence, 1 Juta Orang Dievakuasi

Para semut ini lalu berputar dengan lingkar kaki 1.200 yang membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam bagi setiap semut untuk menyelesaikan loop.

Gerakan membentuk gasing ini berlangsung selama dua hari hingga sebagian besar semut mati karena kehausan dan kelelahan.

Hal ini langsung ia catat dalam bukunya, dan memberikan nama ''Ants Circle of Death'' untuk fenomena tersebut. Selain disebut sebagai circle of death, fenomena ini juga disebut sebagai dancing ants atau death mill.

Baca Juga: Mumi Serigala Zaman Es Ditemukan, Umurnya 50 Ribu Tahun

Ants Circle of Death. (minutouno)
Ants Circle of Death. (minutouno)

Tepat pada tahun1944, psikolog hewan yang berasal dari Amerika, Theodore Schneirla melakukan penelitian mengenai asal usul fenomena circle of death ini.

Ia menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi karena beberapa semut yang terpisah dari koloninya.

Saat terpisah dan tidak bisa menemukan koloninya, semut biasanya akan mengikuti semut lain yang ada di depannya. Kumpulan semut-semut yang nyasar ini lalu akan membentuk lingkaran mirip black hole ini.

Baca Juga: Lima Bayi Tupai Terlahir Dempet, Kini Terselamatkan

Ants Circle of Death atau bunuh diri massal yang dilakukan oleh para semut bisa saja terjadi karena rasa putus asa yang dirasakan karena terpisah dari koloninya. Menarik sekali kan, cara hidup hewan kecil ini.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB