Jatuh dari Ketinggian Ribuan Meter, Ini Caranya Agar Selamat

Kamu musti tahu agar selamat!

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 19 September 2018 | 18:30 WIB
Ilustrasi jatuh. (WAMC)

Ilustrasi jatuh. (WAMC)

Hitekno.com - Jatuh dari ketinggian ribuan meter mempunyai peluang kecil untuk selamat. Namun ilmuwan mempunyai cara agar selamat dan memperbesar peluang untuk hidup.

Hal ini bukan sekedar imajinasi belaka karena terdapat kisah nyata dari orang-orang yang pernah selamat. Rata-rata mereka pernah selamat dari ketinggian ribuan meter meski tulang-tulang mereka patah.

Bahkan seorang penulis yang bernama Jim Hamilton pernah mengumpulkan lusinan kisah mengenai orang yang selamat setelah jatuh dari ketinggian ribuan meter.

Baca Juga: Antara Pria dan Wanita Mana yang Lebih Pintar?

Misalnya Alan Magee selamat setelah jatuh dari ketinggian 20 ribu kaki atau 6.010 meter setelah keluar dari pesawatnya saat Perang Dunia II. Magee selamat dengan mendarat di atap kaca dari stasiun kereta api Prancis.

Pramugari Serbia bernama Vesna Vulovic memegang rekor dunia Guinness saat selamat setelah jatuh dari pesawat dengan ketinggian 30 ribu kaki atau 9150 meter. Itu terjadi saat pesawatnya meledak di tahun 1970-an.

Melihat kisah-kisah orang itu, pasti ada alasan ilmiah di baliknya yang membuat orang itu hidup.

Baca Juga: Berdasarkan Ilmiah, Daya Tarik Pria Ini Memikat Wanita

Dikutip dari NPR, Rhett Allain, seorang profesor fisika dan juga seorang ilmuwan di Southeastern Louisiana State University memberikan data ilmiah yang membuat kita bisa selamat saat jatuh dari ketinggian ribuan meter.

Namun dia menjelaskan bahwa bukti eksperimental pada subyek sangat tipis karena tidak etis membuang orang keluar dari pesawat hanya untuk pengujian ilmiah.

Ini yang harus kita lakukan menurut ilmiah apabila jatuh dari ketinggian ribuan meter:

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Bagian Otak yang Mampu Berpikir Negatif


1. Jadilah kecil

Orang kurus vs orang gemuk. (How Nigeria)
Orang kurus vs orang gemuk. (How Nigeria)

Ukuran tubuh ternyata mempengaruhi peluang hidup dan mati seseorang ketika jatuh dari ribuan meter. Jika kamu memiliki tubuh yang kecil, kamu memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup.

Gaya gravitasi tergantung pada massa seseorang. Seseorang yang lebih besar akan memiliki gaya gravitasi yang lebih besar yang diberikan kepadanya. Itu akan membutuhkan kekuatan yang lebih besar dari hambatan udara untuk menghentikan akselerasinya.

Baca Juga: Tidur di Samping Smartphone, Resiko Tumor Otak Meningkat

Kamu harus bersyukur jika mempunyai tubuh yang kecil namun jika belum, mulailah diet dari sekarang.

2. Mendarat di sesuatu yang lembut.

Dahan pohon bagus untuk mendarat. (Happywall)
Dahan pohon bagus untuk mendarat. (Happywall)

Kekuatan bertahan hidup sangat dipengaruhi oleh ''G-forces'' (kekuatan percepatan yang kamu rasakan ketika kamu tiba-tiba mengubah kecepatan)

Permukaan yang lebih lembut akan memperkecil ''G-force'' yang kamu rasakan sehingga hentakan tak terlalu besar.

Allain merekomendasikan untuk mendarat ke sebuah pohon. Dahan pohon yang ditabrak akan menurunkan akselerasi dan memperkecil ''G-force''.

Banyak korban yang selamat dari ketinggian saat mereka mendarat di sebuah pohon.

Air juga bisa menjadi target pendaratan yang bagus, namun sejarah mencatat air justru dapat membunuh setelah pendaratan.

Jika mereka berhasil bertahan hidup, mereka kebanyakan akan kecapekan dan tenggelam.

Ilmuwan mengungkap bahwa pohon, salju, jaringan listrik, dan atap rumah tercatat mempunyai sejarah positif dalam menyelamatkan orang setelah jatuh dari ketinggian.


3. Jangan mendaratkan kepalamu (hindari benturan pada kepala)

jangan benturkan kepalamu. (Imflip)
jangan benturkan kepalamu. (Imflip)

Para ilmuwan berbeda pendapat tentang cara yang benar untuk mendarat, tetapi mereka sepakat mengenai cara yang salah dalam mendarat.

Cara yang salah adalah memberikan kepala kamu tepat ke permukaan saat mendarat.

Ilmuwan dan ahli fisika sepakat bahwa mendarat dengan menghadapkan ke belakang tubuh mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk hidup.

Kamu harus meringkuk untuk melakukannya.

Hasil penelitian ini diperkuat dari percobaan NASA dari tahun 1960 yang meneliti efek kekuatan G-force pada pilot mereka.

NASA menyebut akselerasi ini semacam teori ''eyeballs in'' karena orang yang mengalaminya merasa seperti bola mata mereka didorong ke belakang kepala.

Ini seperti kekuatan yang mendorong pembalap mobil ke belakang kursi ketika mereka mendorong gas.

Ilmuwan berpendapat melakukan pendaratan di punggung dan menghadap ke atas memberikan kesempatan terbaik untuk selamat karena meniru teori ''eyeballs in''.

4. Mendarat dengan kaki terlebih dahulu

Mendarat dengan kaki. (Lifts and Giggles)
Mendarat dengan kaki. (Lifts and Giggles)


Sebelum meringkuk, para ahli berpendapat bahwa kaki merupakan penopang yang hebat (meski akan patah) dalam meredam percepatan.

Ini diperkuat dari penelitian dari Highway Safety Research Institute yang memeriksa 110 studi kasus mengenai korban jatuh.

Korban yang berhasil selamat diketahui bertahan hidup setelah melakukan pendaratan pertama dari kaki mereka.

Kamu harus mengorbankan kaki demi kebaikan seluruh tubuh. Penelitian menyebutkan bahwa tulang yang panjang dapat meredam sejumlah energi besar sebelum patah.

Itulah tadi deretan cara agar selamat setelah jatuh dari ketinggian ribuan meter, yuk bagikan artikel ini agar banyak orang selamat jatuh dari ketinggian!

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB