Dari Hasil Studi, Manusia Dilahirkan sebagai Makhluk Pemalas

Ternyata, otak kita cenderung suka bermalas-malasan.

Agung Pratnyawan

Posted: Sabtu, 29 September 2018 | 21:00 WIB
Ilustrasi pemalas. (unsplash/@matheusdk00)

Ilustrasi pemalas. (unsplash/@matheusdk00)

Hitekno.com - Kamu merasa sebagai seorang paling pemalas? Tenang, kamu tidak sendirian. Karena menurut hasil studi terbaru, disebutkan kalau manusia dilahirkan sebagai makhluk pemalas.

Kesimpulan ini berdasarkan hasil studi neurologi terbaru seperti yang diulas New York Times baru-baru ini.

Studi yang digelar peneliti dari Kanada dan Swiss itu menemukan bahwa bahkan ketika seseorang ingin dan berencana untuk berolahraga, sinyal-sinyal tertentu di otak justru mendorongnya untuk bermalas-malasan.

Baca Juga: Belum Makan Nasi Enggak Kenyang, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Penelitian ini berangkat dari rasa penasaran para psikolog dan fisiolog melihat sering kali seseorang ingin sekali aktif bergerak atau berolahraga, tetapi kemudian malah tak melakukan apa-apa.

Dalam hasil studi itu, para ilmuwan mulai dengan mengulas lagi beberapa riset lama soal perilaku manusia terkait olahraga. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar manusia benar-benar ingin aktif bergerak.

Selanjutnya, mereka menggelar eksperimen yang melibatkan 29 lelaki dan perempuan. Para relawan ini mengaku ingin aktif berolahraga, meski hanya sedikit dari mereka yang benar-benar berolahraga secara teratur.

Baca Juga: Gerakan Tangan Bisa Membuatmu Kharismatik, Ini Bukti Ilmiahnya

Para relawan ini diminta mengenakan semacam helm yang dilengkapi dengan sejumlah elektroda yang berfungsi membaca aktivitas otak. Lalu, mereka diminta menyelesaikan sebuah tes komputer yang dirancang untuk mengungkap reaksi mereka terkait olah raga.

Ilustrasi pemalas. (unsplash/@hutomoabrianto)
Ilustrasi pemalas. (unsplash/@hutomoabrianto)

Dalam tes itu, setiap relawan diberi satu avatar yang bisa dikendalikan menggunakan tombol komputer. Avatar itu bisa berinteraksi dengan dua figur animasi lain, yang salah satunya dirancang untuk bergerak aktif dan satu lagi bermalas-malasan.

Lalu para relawan diminta untuk menggerakan avatar mereka mengikuti atau menghindari salah satu dari figur di dalam komputer tadi.

Baca Juga: Lima Mitos Petir dan Bukti Ilmiahnya

Hasilnya, hampir semua relawan lebih cepat menggerakan avatar mereka mengikuti figur yang aktif bergerak dan menjauhi figur yang bermalas-malasan.

Mereka juga lebih cepat menggerakan avatar saat menghindari figur yang bermalas-malasan dan lebih pelan saat diminta menghindari figur yang aktif bergerak.

Ini ditafsirkan bahwa hampir semua relawan memang benar ingin bergerak aktif atau berolahraga.

Baca Juga: Mitos Smartphone RAM Besar Pasti Ngebut

Ilustrasi pemalas(unsplash/@yrss)
Ilustrasi pemalas(unsplash/@yrss)

Tetapi sayangnya, hasil pemantauan otak menunjukkan sebaliknya. Saat para relawan bergerak cepat menghindari figur pemalas, otak mereka justru harus mengerahkan sumber daya lebih besar. Sementara ketika menghindari figur yang aktif, aktivitas otak tampak lebih ringan.

"Bagi saya, temuan ini mengindikasikan bahwa otak kita secara alamiah lebih tertarik untuk bermalas-malasan," kata Matthieu Boisgontier dari Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada yang memimpin riset tersebut.

Dari sudut pandang evolusiner, lanjut Boisgontier, hasil studi itu masuk akal. Kita, Homo sapiens, di awal kemunculannya di Bumi menganggap penting untuk menyimpan energi.

Energi ini diperlukan manusia untuk mencari makanan di saat krisis. Penting diingat, di masa-masa awal Homo sapiens harus bersaing dengan predator-predator besar nan ganas untuk memperoleh makanan.

Jadi, berdiam diri merupakan salah satu strategi jitu untuk bertahan hidup di zaman purba dan sialnya kecenderungan itu masih tertanam di dalam otak ketika Bumi kini dikuasai oleh kita, Homo sapiens.

"Kita biasa melihat, ada orang yang pergi ke gym menggunakan eskalator alih-alih melewati tangga," tutup Boisgontier.

Tulisan hasil studi ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Studi: Manusia Dilahirkan sebagai Pemalas.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB