Lapisan Es Antartika Bisa Bernyanyi, Begini Suaranya

Kasihan, Antartika menjerit karena pemanasan global.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Selasa, 23 Oktober 2018 | 18:30 WIB
Antartika. (Utas)

Antartika. (Utas)

Hitekno.com - Lapisan es Antartika bisa bernyanyi dan suaranya telah direkam oleh para ilmuwan yang sedang melakukan penelitian. Lapisan yang dinamakan Ross Ice Shelf dicurigai sebagai sumber suara nyanyian tersebut.

Angin yang bertiup dari atas perbukitan salju dapat menciptakan gelombang getaran. Proses tersebut bisa menghasilkan nada seismik yang menyerupai lagu sedih.

Sementara background ''musik'' dari nyanyian itu bisa dimainkan pada frekuensi yang tidak dapat didengar oleh manusia.

Baca Juga: Stargate, Printer 3D Terbesar di Dunia untuk Cetak Roket

Para ilmuwan mendengarkan rekaman yang dikumpulkan selama dua tahun penelitian di Antartika tepatnya pada lapisan Rak Es (Ice Shelf).

Mereka menemukan bahwa lapisan es selalu ''bernyanyi'' pada frekuensi 5 hertz atau lima siklus per detik.

Dengungannya yang terdengar memiliki nada ''bass'' tinggi ditimbulkan oleh hembusan angin lokal dan regional.

Baca Juga: Viral, Video Hutan Bernapas Gegerkan Jutaan Netizen

Rose Ice Shelf di Antartika. (NOAA)
Rose Ice Shelf di Antartika. (NOAA)

Para ilmuwan juga menemukan bahwa nyanyian Antartika bisa berubah sebagai respon terhadap kondisi permukaan salju dan es.

Dikutip dari Live Science, mereka mendeteksi getaran secara tak terduga setelah memasang 34 sensor seismik.

Mereka memasang puluhan sensor tersebut di Ross Ice Shelf dari tahun 2014 hingga 2017.

Baca Juga: Terlalu Lama Kita Dibohongi, Ini Peta Dunia Sebenarnya

Para ilmuwan sebelumnya ingin meneliti perilaku Rak Es namun justru nyayian ini yang terekam.

''Ini seperti kalian meniup sebuah flute, terus-menerus, di atas Rak Es,'' kata pemimpin penelitian yang bernama Julien Chaput, seorang ahli geofisika dan ahli matematika di Colorado State University.

Baca Juga: Wow, Situs Dewasa Kucurkan Dana untuk Riset Dampak Pornografi

 

Penelitian itu juga mengungkap bahwa nada dengung dapat berubah sesuai dengan kondisi tertentu.

Sebuah peristiwa pemanasan global yang menyebabkan cairnya es pada tahun 2016 juga terekam mempengaruhi suara dari ''nyanyian'' Antartika.

Penelitian ini sudah dipublikasikan di jurnal Geophysical Research Letters pada tanggal 16 Oktober 2018.

Temuan Ilmuwan mengenai es Antartika bisa bernyanyi sangat menarik karena ini bisa menggambarkan lingkungan dan ''jeritan'' mereka terutama menghadapi pemanasan global.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB