Senjata Hipersonik Amerika Dikembangkan, Target Menjadi Serpihan

Kecepatannya sangat mematikan tanpa ada tanda sebelumnya!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 31 Oktober 2018 | 14:00 WIB
Ilustrasi senjata hipersonik. (National Interest)

Ilustrasi senjata hipersonik. (National Interest)

Hitekno.com - Senjata hipersonik menjadi senjata yang wajib dimiliki oleh negara adidaya dengan budget militer besar. Tercatat beberapa negara seperti Rusia, Cina, dan Amerika Serikat sedang mengembangkan senjata ini.

Laporan dari USAF (United States Air Force ) atau Angkatan Udara Amerika Serikat mengungkapkan bahwa mereka baru saja melakukan kontrak terbuka untuk mengembangkan senjata baru.

Senjata ini masuk sebagai kategori senjata hipersonik dan Angkatan Udara Amerika Serikat siap bekerja sama dengan pihak swasta dalam proses pengembangannya.

Baca Juga: Siap-siap, Indonesia Bisa Lihat Planet Venus Pada 6 Januari 2019

Postingan tersebut menjadi tanda bahwa Pentagon melirik senjata hipersonik sebagai senjata yang menjadi prioritas mereka di masa depan.

Dalam 2 tahun terakhir, senjata hipersonik yang mempunyai teknologi tinggi menjadi sebuah ajang perlombaan internasional dan memiliki anggaran hitam atau ''anggaran tersembunyi''.

Dapat ditebak, negara-negara yang mengikuti perlombaan senjata internasional terkait senjata hipersonik adalah Cina, Rusia, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Sepuluh Teknologi yang Diprediksi Akan Memusnahkan Manusia

Ilustrasi senjata hipersonik. (DARPA)
Ilustrasi senjata hipersonik. (DARPA)

Senjata hipersonik melebih kecepatan di atas rata-rata dan dapat mengincar target dengan sekejap.

Target akan menjadi serpihan-serpihan kecil tanpa ada ''tanda'' atau pemberitahuan sebelumnya.

Dikutip dari The Drive, USAF memiliki empat senjata hipersonik dan menggunakan B-52 sebagai platform peluncuran.

Baca Juga: Senjata Hantu, Terbuat dari Printer 3D dan Disukai Donald Trump

Program lainnya berbentuk kapal selam yang memiliki kecepatan tinggi. Sementara proyek lainnya berbentuk pesawat hipersonik yang dapat digunakan berkali-kali.

Sementara itu, program terakhir masih dirahasiakan pengembangannya.

Pemain swasta yang diprediksi akan tertarik untuk mengembangkan teknologi senjata hipersonik adalah Boeing dan Raytheon.

Baca Juga: Cina Ciptakan Senjata Ak-47 dengan Peluru Laser

Kontrak pertama yang dilakukan pada April 2018 diketahui mengembangkan sesuatu yang disebut dengan Hypersonic Conventional Strike Weapon (HCSW) atau senjata hipersonik tahap awal.

Senjata hipersonik ini diharapkan dapat melaju setidaknya lima kali lebih cepat daripada kecepatan suara atau Mach 5. Pengukuran Mach 1 pada permukaan laut adalah 1.226 km/ jam.

Bisa dibayangkan bagaimana kecepatan senjata hipersonik yang dapat melaju mencapai lebih dari 6.000 km/ jam.

Perbandingan kecepatan senjata. (Global Securities)
Perbandingan kecepatan senjata. (Global Securities)

Prototipe bomber hipersonik (cikal bakal senjata hipersonik) sebenarnya telah diujicobakan oleh para peneliti militer Amerika Serikat pada tahun 2011.

Bomber hipersonik tanpa awak atau sering disebut HTV-2 dapat mencapai kecepatan Mach-20. Namun setelah itu, bomber hipersonik langsung kehilangan kendali.

Amerika Serikat tak sendirian dalam mengembangkan teknologi senjata hipersonik. Cina sudah bersiap menguji Hypersonic Wave Rider atau Xingkong-2 pada tahun ini.

Rusia juga tengah bersiap meluncurkan pesawat jet hipersonik lengkap dengan senjatanya di tahun 2020.

Perlombaan senjata hipersonik antar negara tersebut semakin menarik namun itu juga dapat membahayakan apabila digunakan dalam perang.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB