Hitekno.com - Sebelum naik ke pasawat, pasti mendapatkan peringatan untuk tidak melarang menyalakan alat elektronik, salah satunya ponsel. Pelarangan menyalakan alat elektronik di pesawat terbang ini bukan tanpa alasan lho.
Larangan tersebut bukan tanpa sebab, menurut Aviaton Safety Reporting System, ponsel memiliki kontributor yang besar terhadap keselamatan penerbangan.
Ponsel dapat bekerja dengan cara yang sama di pesawat terbang, di mana ratusan sistem berbasis elektronik, yang dikenal sebagai avionik digunakan untuk navigasi dan melakukan komunikasi. Beberapa melibatkan sensor yang mengkomunikasikan informasi ke instrumen kokpit.
Baca Juga: Critical Eleven, Sebelas Menit Paling Menegangkan di Pesawat
Hal ini tak hanya berlaku pada ponsel, tetapi semua alat elektronik yang memancarkan gelombang radio. Jika perangkat tersebut berada pada frekuensi yang dekat dengan avionik, maka sinyal dan pembacaan radar bisa rusak.
Tak hanya mengirim dan menerima gelombang radio, ponsel juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station), sebuah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dan jaringan operator.
Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggain 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada di bawahnya.
Baca Juga: Yang Dicari-cari Jika Pesawat Jatuh, Ini Cara Kerja Black Box
Hal ini dibuktikan oleh sebuah laporan yang merangkum 50 kasus masalah keamanan yang diduga disebabkan oleh ponsel. Diantara kasus yang terkenal adalah pesawat Crossair dengan nomor penerbangan 498 yang menempuh rute Zurich, Swiss, ke Dresden, Jerman, yang jauh dua menit setelah lepas landas pada 10 Januari 2000.
Tujuh penumpang dan tiga awak pesawat dilaporkan tewas, sementara itu penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat.
Masalah yang bisa ditimbulkan akibat ponsel di dalam pesawat antara lain gangguan sistem navigasi, gangguan frekuensi komunikasi, gangguan indikator bahan bakar, gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver), gangguan indikator HSI (Horizontal Situation Indicator), dan gangguan sistem kemudi otomatis.
Baca Juga: Lima Misteri Kecelakaan Pesawat Tak Terpecahkan, Bikin Penasaran
Sementara itu, masalah yang bisa ditimbulkan oleh alat elektronik lain adalah gangguan arah kompas komputer dan gangguan indikator CDI (Course Deviation Incicator).
Tulisan ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Ini Alasan Perangkat Elektronik Tak Boleh Dinyalakan di Pesawat.
Baca Juga: Wujudkan Impian Masa Kecil, Petani Ini Bangun Pesawat Sendiri