Drone Temukan Penjara 100 Paus, Sangat Miris

Hewan berhati baik ini harus merasakan kejamnya penjara.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Selasa, 13 November 2018 | 21:15 WIB
Ilustrasi ikan paus terpenjara. (Pixabay/ Phtorxp)

Ilustrasi ikan paus terpenjara. (Pixabay/ Phtorxp)

Hitekno.com - Lebih dari 100 paus ditemukan terkurung di dalam sebuah kandang kecil di lepas pantai Pasifik Rusia. Ilmuwan menamakan kandang tersebut sebagai penjara Paus mengingat hewan ini dibatasi pergerakannya.

Secara total, terdapat 11 Orca dan 90 paus beluga yang terperangkap di dalam penjara tersebut. Orca merupakan hewan yang mirip dengan lumba-lumba dan dikenal memiliki ''hati yang baik''.

Spesies itu tercatat pernah menyelamatkan satu keluarga dari serangan ikan hiu. Tak hanya itu, Orca juga pernah mendorong kapal ilmuwan yang tersesat menuju daratan terdekat.

Baca Juga: Pesan Dari Laut, Ikan Ini Dianggap Sebagai Pertanda Gempa Bumi

Sayangnya, hewan berhati baik itu ditangkap dan ditempatkan dalam suatu penjara. Sebuah drone berhasil mengungkap sebuah tempat rahasia yang sepertinya sengaja disembunyikan.

Whale and Dolphin Conservation (WDC) memperingatkan bahwa penjara paus tersebut berpotensi melanggar hukum internasional.

Cetacea itu dilaporkan telah ditangkap dan akan dijual ke taman hiburan laut di Cina dengan harga yang fantastis.

Baca Juga: Ramai Meme Telenovela, Ternyata Ini Makna Panggilan Ferguso

Dengan jumlah paus dan Orca sebanyak itu, diperkirakan nilainya mencapai 6 juta dolar AS atau Rp 88,9 miliar.

Negara Cina diketahui memiliki 60 taman laut dan setidaknya 12 di antaranya sedang dibangun.

Baca Juga: Miris, Beruang Kutub Bertahan Hidup dengan Makan Bangkai Paus

Operasi pembelian dan penjualan Cetacea untuk hiburan adalah perbuatan yang sangat ilegal menurut hukum internasional.

Menurut hukum internasional, Cetacea hanya boleh ditangkap untuk keperluan ilmiah dan pendidikan.

Jaksa setempat kabarnya sedang menyelidiki setelah temuan dari drone itu beredar luas.

Baca Juga: Potret Kejamnya Pembantaian Ikan Paus di Kepulauan Faroe

Dikutip dari IFLScience, sebelumnya memang ada 13 orang yang mendapatkan izin untuk menangkap ikan paus pada awal tahun 2018.

Namun mereka mendapatkan izin menangkap ikan paus hanya untuk penelitian ilmiah.

Greenpeace Rusia mendesak agar pihak berwenang mengusut tuntas kasus ini dan mengatakan bahwa penjara itu adalah ''penyiksaan''.

Orca saat berada di permukaan laut. (Wikipedia_Robert Pittman)
Orca saat berada di permukaan laut. (Wikipedia_Robert Pittman)

''Menangkap mereka dengan cara dan tempo seperti ini akan beresiko menghilangkan seluruh populasi Orca di laut kami,'' kata Oganes Targulyan, koordinator penelitian Greenpeace Rusia.

Kuota penangkapan Orca sebenarnya hanya diperbolehkan sebanyak 13 ekor per tahun.

Namun melihat hasil tangkapan yang sangat masif, keberadaan spesies bisa terancam.

Penjara paus dan Orca menambah daftar pelanggaran internasional perburuan paus untuk mengambil keuntungan komersial.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB