Para Ahli Kembangkan Virtual Reality untuk Terapi Gangguan Mental

Tidak hanya untuk hiburan, VR juga bisa digunakan dalam bidang kesehatan.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia

Posted: Jum'at, 23 November 2018 | 13:00 WIB
Virtual reality. (pexels/Eugene Capon)

Virtual reality. (pexels/Eugene Capon)

Hitekno.com - Sekarang ini, virtual reality atau VR memang bukan hal yang baru. Virtual reality kini bergabung bersama perangkat lainnya sebagai hiburan bagi siapa saja yang menggunakannya. Fakta terbaru, ternyata tidak hanya digunakan untuk hiburan, VR kini juga dapat digunakan sebagai alat terapi gangguan mental.

Virtual reality sendiri adalah sebuah teknologi visual yang si pengguna akan dihadapkan dengan objek yang bersifat virtual atau maya.

Dalam pandangan pengguna, objek tersebut akan terlihat bergerak secara nyata. Pengguna pun dapat langsung berinteraksi dengan objek bergerak tersebut.

Baca Juga: Kemkominfo Terbirkan SK Pencabutan Izin Frekuensi First Media

Pada era digital, virtual reality paling sering digunakan untuk hiburan. Namun, sekarang ini, para peneliti mulai mengembangkan teknologi ini dalam bidang kesehatan, salah satunya digunakan untuk terapi gangguan mental.

Virtual reality. (pexels/bruce mars)
Virtual reality. (pexels/bruce mars)

Virtual reality mungkin baru dikenal sekarang ini, namun para peneliti sudah berusaha mengembangkan metode ini sejak 1990. Metode ini dipercaya mampu mengatasi gangguan mental dan fobia.

Lebih jauh, terapi VR ini dapat digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial dan trauma. Bahkan dalam beberapa kasus, VR mampu digunakan untuk mengatasi skizofrenia paranoid.

Baca Juga: Setelah Putus Cinta, Jangan Sembarangan Main Media Sosial

Seorang ahli psikologi siber klinis dari Universitas Quebec, Outaouais, Kanada berpendapat bahwa pengobatan untuk gangguan kecemasan adalah dengan menghadapi ketakutan itu sendiri. Untuk itu, VR menjadi hal penting yang dapat mengatasinya.

Menghadapi ketakutan pada dunia virtual reality dianggap lebih mudah daripada di kehidupan nyata. Untuk seseorang yang takut dengan ketinggian, pada dunia virtual reality ia akan lebih berani dan percaya diri menghadapi ketakutannya tersebut.

Melakukan terapi gangguan mental dengan menggunakan virtual reality membuat si pengguna akan secara otomatis bereaksi terhadap rasa takut walaupun hal tersebut tidak nyata.

Baca Juga: Asus Zenfone Max Pro M2 Akan Diungkap 11 Desember 2018

Virtual reality. (pexels/Burst)
Virtual reality. (pexels/Burst)

Terapi dengan menggunakan VR ini akan langsung bekerja pada pusat komando emosi otak atau dikenal dengan sistem limbik yang merespon stresor atau situasi penuh tekanan dalam hitungan milidetik.

Melakukan terapi dengan virtual reality ini juga lebih murah dibandingkan dengan terapi psikologi bersama dokter yang ahli di bidangnya.

Biasanya, terapi gangguan mental di laboratorium maupun klinik kesehatan akan memakan biaya hingga jutaan rupiah.

Baca Juga: Kemakan Kabar Hoax di WhatsApp, Dua Orang di Meksiko Dibakar

Hadirnya virtual reality seperti dari Oculus Rift dan Samsung Gear VR mampu memudahkan proses terapi tentunya dengan harga yang lebih terjangkau.

Seiring dengan berjalannya waktu, siap-siap dikejutkan dengan penggunaan virtual reality dalam terapi gangguan mental atau bahkan dalam bidang kesehatan lainnya ya.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB