Fenomena Aneh, Hidung Anjing Laut Keluar Belut

Kira-kira bagaimana fenomena aneh ini terjadi ya?

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Jum'at, 07 Desember 2018 | 09:00 WIB
Fenomena belut hidung pada anjing laut. (Hawaiian Monk Seal Research Program)

Fenomena belut hidung pada anjing laut. (Hawaiian Monk Seal Research Program)

Hitekno.com - Sekelompok peneliti yang berasal dari Hawaii membagikan fenomena aneh kepada penduduk dunia. Bagaimana tidak aneh, seekor anjing laut langka mengeluarkan belut dari hidungnya.

Hal yang lebih misterius adalah ini bukan pertama kalinya fenomena aneh seperti itu terjadi. Anjing laut biksu (Monachus schauinslandi) merupakan spesies langka yang terancam punah.

Program penelitian dari Amerika Serikat yang bernama National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) telah mengamati anjing laut biksu sejak lama.

Baca Juga: Kapal Karam Bawa Mobil Chevy 1927, Peneliti Kagum

Mereka meneliti anjing laut untuk mempelajari bagaimana kesehatan, diet makanan, demografi populasi, dan ekologi mereka.

Penelitian juga bertujuan meminimalkan ancaman dan membantu populasi kecil ini bertahan hidup.

Para peneliti memberikan perhatian penuh pada hewan dan memperhatikan fenomena aneh yang terjadi.

Baca Juga: Penelitian Ini Buktikan Pria Berjanggut Lebih Disukai Wanita

Fenomena ini sering disebut dengan ''belut hidung'', di mana terdapat belut yang berada di hidung anjing laut.

Fenomena aneh belut hidung yang dibagikan di Facebook. (Facebook/ Hawaiian Monk Seal Research Program)
Fenomena aneh belut hidung yang dibagikan di Facebook. (Facebook/ Hawaiian Monk Seal Research Program)

Sekitar dua tahun lalu, fenomena ''belut hidung'' berukuran 4 inci atau 10 sentimeter ''menggantung'' di bawah hidung anjing laut.

Kejadian ini terulang lagi pada Desember 2018, dan peneliti khawatir akan keselamatan anjing laut dengan keberadaan belut di dalam hidung mereka.

Baca Juga: Super Dingin, Begini Kehidupan Para Peneliti di Antartika

Hawaiian Monk Seal Research Program mengunggah fenomena aneh ini di Facebook dan langsung mendapatkan Like dari ribuan netizen yang penasaran.

Fenomena belut hidung dapat berbahaya karena ketika anjing laut berenang, belut dapat memberikan jalan bagi air untuk masuk ke hidung mereka.

Ketika air masuk ke hidung maka paru-paru anjing laut dapat bermasalah.

Baca Juga: Memanggil Alien, Peneliti Ciptakan Sinyal Laser Kuat

Peneliti akhirnya memutuskan untuk menarik belut itu dari hidung anjing laut.

Dikutip dari Atlas Obscura, operasi penyelamatan berlangsung selama 45 detik dan anjing laut tidak terluka selama ''pencabutan'' itu.

''Anjing laut itu tidak banyak bergoyang, dan tidak ada darah yang keluar saat belut tersebut dicabut,'' kata Charles Littnan, salah satu peneliti yang tergabung dalam Hawaiian Monk Seal Research Program.

Anjing laut biksu saat menyelam. (Wikipedia/ James P. McVey)
Anjing laut biksu saat menyelam. (Wikipedia/ James P. McVey)

Peneliti masih belum mengerti mengapa fenomena aneh ini terjadi. Namun teori sementara dari peneliti adalah belut masuk ke hidung ketika anjing laut berada di terumbu karang.

Seekor belut yang terganggu kemungkinan mencoba untuk mempertahankan diri atau lari dari anjing laut yang ''ingin tahu''.

Namun sayangnya, mereka justru terjebak di dalam hidung anjing laut.

Fenomena aneh ''belut hidung'' di anjing laut biksu merupakan gabungan kejadian langka pada spesies langka yang sangat menarik untuk diteliti.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB