Ritual Potong Jari Suku Kuno Terjadi di Seluruh Dunia

Kira-kira apa yang membuat suku kuno berani melakukan ritual potong jari?

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Jum'at, 07 Desember 2018 | 11:00 WIB
Lukisan gua di Zaman Batu memperlihatkan jari yang terpotong. (Springer/ Jean Clottes)

Lukisan gua di Zaman Batu memperlihatkan jari yang terpotong. (Springer/ Jean Clottes)

Hitekno.com - Zaman Batu merupakan sebuah zaman di mana para peneliti menemukan sesuatu yang menarik mengenai tradisi yang terjadi. Ritual potong jari merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh suku kuno.

Dari lukisan yang mereka tinggalkan, orang Zaman Batu sepertinya ingin memperlihatkan ''sesuatu'' mengenai ritual mereka.

Para peneliti mengamati terdapat sesuatu yang aneh mengenai jari yang hilang di dalam lukisan gua pada Zaman Batu.

Baca Juga: Tabut Perjanjian Nabi Musa Ditemukan, Ini Klaim Peneliti

Penelitian yang ada mengungkapkan bahwa suku kuno di seluruh bagian dunia ternyata mempraktikkan hal yang sama.

Orang-orang Zaman Batu sangat menarik untuk dipelajari dalam perspektif antropologis.

Menggunakan alat-alat sederhana seperti batu, tongkat, dan kecerdikan mereka sendiri, orang-orang Zaman Batu mampu menciptakan hal menakjubkan.

Baca Juga: Penelitian Mengungkap Kota Sodom Terkena Meteor

Mereka berhasil membangun masyarakat yang kompleks, ahli dalam membuat api, dan menyebar hampir ke seluruh dunia.

Sekitar 50 ribu tahun yang lalu atau sering disebut ilmuwan sebagai periode "Paleolitik Hulu", suku kuno meninggalkan karya seni menarik.

Ilustrasi suku kuno di Zaman Batu. (Kazu)
Ilustrasi suku kuno di Zaman Batu. (Kazu)

Orang-orang Zaman Batu mampu menciptakan tradisi tarian, lukisan gua, dan artefak yang bisa ditemukan dan diteliti oleh ilmuwan modern.

Baca Juga: Anak Panah Suku Kuno Ditemukan, Berumur 1.000 Tahun

Suku kuno meninggalkan jejak mereka di dinding gua, dan entah kenapa banyak lukisan tempelan tangan dengan jari yang hilang.

Penelitian yang diterbitkan di Journal of Paleolithic Archaeology Springer mengungkap berbagai alasan mengapa suku kuno memotong jari mereka.

Dikutip dari Popular Mechanics, tiga orang peneliti yang terdiri dari Brea McCauley, David Maxwell, dan Mark Collard menemukan bahwa alasan suku kuno memotong jari sangat bervariasi.

Baca Juga: Jarawa, Suku Kuno Mengisolasi Diri Selama 55 Ribu Tahun

Teori sebelumnya mengungkapkan orang-orang Zaman Batu mengamputasi jari karena terkena radang dingin.

Namun peneliti menemukan lukisan dengan jari terpotong, terjadi juga di iklim yang lebih hangat.

Setelah diteliti, terdapat 121 budaya dari suku kuno di seluruh dunia yang melakukan ritual potong jari.

Hipotesis yang dikemukakan oleh ilmuwan mengungkapkan bahwa orang-orang Zaman Batu memotong jari sebagai simbol keberuntungan.

Suku Dani di Papua masih menjalankan ritual potong jari. (YouTube_WeirdRanker)
Suku Dani di Papua masih menjalankan ritual potong jari. (YouTube_WeirdRanker)

Para ibu akan memotong dan memakan jari anak mereka untuk memberikan keberuntungan dalam hidup.

Beberapa suku kuno akan melakukan ritual potong jari sebagai tanda duka cita karena kehilangan orang yang dicintai.

Ritual potong jari juga digunakan sebagai hukuman ketika orang Zaman Batu melakukan pembunuhan terhadap manusia lain.

Ritual potong jari bukan sebuah kebetulan karena terjadi di seluruh dunia, peneliti masih akan menguji teori yang ada dan diharapkan manusia modern akan menemukan jawaban pastinya.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB