Hitekno.com - Sekelompok peneliti yang berasal dari Louisiana State University (LSU) berhasil mengembangkan sebuah objek yang mirip manusia dengan printer 3D.
Dinamai dengan sebutan ''Marie'', peneliti mengklaim bahwa ia merupakan ''manusia pertama'' yang dicetak sepenuhnya oleh printer 3D.
Cetakan 3 dimensi tersebut berukuran 1,52 meter dengan berat sekitar 6,8 kilogram.
Baca Juga: Burung Beo Ini Belanja Lewat Alexa Amazon, Sangat Lucu
Penelitian dan cetakan manusia pertama dari printer 3D tersebut akan sangat berguna untuk pengobatan dan radiasi pasien kanker di masa depan.
Dalam keterangan resmi dari LSU, Marie memiliki kepala yang dapat dilepas dan memiliki kapasitas penyimpanan air sebanyak 136 liter dalam delapan jam.
Selain itu, Marie juga memiliki warna ungu yang indah.
Baca Juga: Ditemukan Makam Purba Mesir Kuno Tak Pernah Disentuh, Ini Isinya
Meagan Moore, salah satu peneliti yang berasal dari LSU menjelaskan bahwa Marie bukanlah produk bioprinting.
Teknologi tersebut merupakan proses penerapan pencetakan 3D untuk membuat jaringan biologis.
Jadi, Marie tidak akan berfungsi sebagai cangkok organ buatan sebagaimana yang telah dilakukan peneliti pada tikus.
Baca Juga: Pertama di Dunia, Motor Ini Dicetak dari Printer 3D
Marie adalah penggabungan dari lima pemindaian seluruh tubuh seorang wanita yang dilakukan di Pennington Biomedical Research Centre.
Selama 136 jam, printer 3D dari BigRep akan mengaduk-aduk Marie sehingga menghasilkan empat potongan tubuh.
Karena masih terpisah, peneliti menggunakan kombinasi solder, pengelasan, dan ''sandblasting'' untuk menyatukannya.
Baca Juga: Stargate, Printer 3D Terbesar di Dunia untuk Cetak Roket
Menurut Moore, di masa depan, Marie berpotensi menciptakan perawatan yang dipersonalisasi untuk orang-orang dengan bentuk kanker yang kompleks.
''Anak-anak dan pasien kanker payudara memiliki morfologi yang sangat berbeda dan biasanya sangat sulit diobati. Kami menemukan fakta bahwa semakin banyak kita mempelajari bentuk tubuh maka semakin kompleks kemungkinan yang akan terjadi,'' kata Moore dikutip dari Vice.
Peneliti juga mengungkap bahwa kita masih mengembangkan obat yang salah terhadap perlawanan pada kanker.
Masih banyak hal yang harus dipelajari dan Marie bisa menjadi objek tambahan untuk membantu pasien kanker di masa depan.
Dua tahun terakhir, printer 3D mampu menghasilkan berbagai macam alat canggih (senjata, sepeda, bahkan roket) dan Marie sepertinya menjadi lompatan teknologi selanjutnya.