Marie, ''Manusia Pertama'' yang Dicetak dari Printer 3D

Tak hanya artistik, Marie juga berpontensi bantu pasien kanker.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Senin, 17 Desember 2018 | 15:30 WIB
Marie saat dipamerkan oleh peneliti. (LSU)

Marie saat dipamerkan oleh peneliti. (LSU)

Hitekno.com - Sekelompok peneliti yang berasal dari Louisiana State University (LSU) berhasil mengembangkan sebuah objek yang mirip manusia dengan printer 3D.

Dinamai dengan sebutan ''Marie'', peneliti mengklaim bahwa ia merupakan ''manusia pertama'' yang dicetak sepenuhnya oleh printer 3D.

Cetakan 3 dimensi tersebut berukuran 1,52 meter dengan berat sekitar 6,8 kilogram.

Baca Juga: Burung Beo Ini Belanja Lewat Alexa Amazon, Sangat Lucu

Penelitian dan cetakan manusia pertama dari printer 3D tersebut akan sangat berguna untuk pengobatan dan radiasi pasien kanker di masa depan.

Dalam keterangan resmi dari LSU, Marie memiliki kepala yang dapat dilepas dan memiliki kapasitas penyimpanan air sebanyak 136 liter dalam delapan jam.

Selain itu, Marie juga memiliki warna ungu yang indah.

Baca Juga: Ditemukan Makam Purba Mesir Kuno Tak Pernah Disentuh, Ini Isinya

Meagan Moore, salah satu peneliti yang berasal dari LSU menjelaskan bahwa Marie bukanlah produk bioprinting.

Marie saat dipamerkan oleh peneliti. (LSU)
Marie saat dipamerkan oleh peneliti. (LSU)

Teknologi tersebut merupakan proses penerapan pencetakan 3D untuk membuat jaringan biologis.

Jadi, Marie tidak akan berfungsi sebagai cangkok organ buatan sebagaimana yang telah dilakukan peneliti pada tikus.

Baca Juga: Pertama di Dunia, Motor Ini Dicetak dari Printer 3D

Marie adalah penggabungan dari lima pemindaian seluruh tubuh seorang wanita yang dilakukan di Pennington Biomedical Research Centre.

Selama 136 jam, printer 3D dari BigRep akan mengaduk-aduk Marie sehingga menghasilkan empat potongan tubuh.

Karena masih terpisah, peneliti menggunakan kombinasi solder, pengelasan, dan ''sandblasting'' untuk menyatukannya.

Baca Juga: Stargate, Printer 3D Terbesar di Dunia untuk Cetak Roket

Menurut Moore, di masa depan, Marie berpotensi menciptakan perawatan yang dipersonalisasi untuk orang-orang dengan bentuk kanker yang kompleks.

''Anak-anak dan pasien kanker payudara memiliki morfologi yang sangat berbeda dan biasanya sangat sulit diobati. Kami menemukan fakta bahwa semakin banyak kita mempelajari bentuk tubuh maka semakin kompleks kemungkinan yang akan terjadi,'' kata Moore dikutip dari Vice.

Motor NERA karya perusahaan BigRep. (BGR)
Motor NERA karya perusahaan BigRep juga dihasilkan dari printer 3D. (BGR)

Peneliti juga mengungkap bahwa kita masih mengembangkan obat yang salah terhadap perlawanan pada kanker.

Masih banyak hal yang harus dipelajari dan Marie bisa menjadi objek tambahan untuk membantu pasien kanker di masa depan.

Dua tahun terakhir, printer 3D mampu menghasilkan berbagai macam alat canggih (senjata, sepeda, bahkan roket) dan Marie sepertinya menjadi lompatan teknologi selanjutnya.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB