Hitekno.com - Ilmuwan MIT berhasil mengembangkan teknologi yang luar biasa sehingga bisa menemukan mesin pengecil.
Mereka memang belum bisa mengecilkan manusia, namun mereka dapat mencetak versi sangat kecil dari objek apa pun yang kita pilih.
Ilmuwan MIT bertanggung jawab atas proyek yang dapat menemukan cara menangkap bentuk objek dan mereplikasinya.
Baca Juga: Penampakan Piramida di Mars, Dibangun Alien?
Selanjutnya, objek akan menyusut ke skala nano setelah pengeringan dilakukan.
Itu seperti film Ant Man and the Wasp (2018), tetapi sedikit berbeda mengenai objeknya.
Ilmuwan MIT menemukan teknologi yang dinamakan sebagai ''implosion fabrication''.
Baca Juga: Samsung Galaxy S9 Miliknya Eror, Amitabh Bachchan Protes
''Ini adalah cara untuk menempatkan hampir semua jenis material ke dalam pola 3D dengan presisi nano,'' kata Edward Boyden, seorang profesor teknik biologi dan otak serta ilmu kognitif di MIT.
Meskipun ada cara untuk membuat struktur 3D ke dalam miniatur sebelumnya, namun cara itu terlalu lambat dan tidak efektif.
Sebelumnya para ilmuwan perlu menambahkan lapisan demi lapisan pada struktur nano 2D. Mereka harus puas dengan bentuk mandiri yang sangat sederhana seperti piramida.
Baca Juga: Cacing Ini Diberi Nama Dermophis donaldtrumpi, Mirip Siapa Ya?
Teknologi sebelumnya memang keren, namun pendekatan itu tidak dapat membangun struktur kompleks seperti DNA heliks atau tabung hampa.
Jika ilmuwan ingin menambahkan partikel robotik mikroskopik (nanorobot) ke dalam obat kanker, ia harus dapat bekerja dengan bentuk yang rumit.
Itu memungkinkan mereka menargetkan sel kanker dengan akurasi yang lebih tinggi.
Baca Juga: Beri hadiah 1 Miliar, Tim Bumi Datar Beri Tantangan Bersyarat Ini
Berangkat dari masalah itu, ilmuwan MIT mengembangkan teknologi implosion fabrication yang diharapkan dapat mencapai hal itu di masa depan.
Para ilmuwan MIT menggunakan bahan yang terbuat dari polyacrylate, yang biasanya ditemukan di popok.
Polyacrylate kemudian dimandikan dalam molekul fluorescein, pewarna oranye dengan fluoresensi kuning-hijau, yang umumnya digunakan sebagai penanda ilmiah.
Penanda tersebut akan bertindak sebagai jangkar yang dapat mengikat molekul lain yang mungkin ditambahkan oleh para ilmuwan.
Setelah struktur molekul selesai, peneliti menambahkan asam yang memungkinkan hidrogel (dan struktur) menyusut.
Dikutip dari Slashgear, dengan metode ini, para peneliti mampu menyusutkan struktur hingga 1.000 kali lipat.
Teknologi implosion fabrication yang melahirkan mesin pengecil dapat diaplikasikan ke dalam banyak hal.
Lensa khusus dapat dikecilkan untuk lebih dalam mempelajari sifat-sifat cahaya. Lensa yang lebih kecil juga dapat dibuat untuk kamera smartphone atau mikroskop.
Lebih jauh lagi, di masa depan, teknologi mesin pengecil juga bisa menciptakan nanorobot.