NASA Temukan Benda Misterius di Ujung Tata Surya, Apa Itu?

Pada 2015, pesawat ruang angkasa melaju melewati Pluto menuju batas terluar tata surya kita.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 27 Desember 2018 | 18:15 WIB
NASA. (Glassdoor)

NASA. (Glassdoor)

Hitekno.com - Penyelidikan dan penelitian mengenai tata surya kita tak ada habisnya. Semakin dipelajari semakin banyak benda misterius yang ditemukan.

Seperti penyelidikan NASA New Horizons yang melakukan penerbangan bersejarah dari dunia minih aneh yang tersebunyi di luar tata surya kita.

Pada hari Senin 31 Januari 2019, pesawat ruang angkasa akan melewati Ultima Thule, sebuah benda misterius yang terletak di awan asteroid besar, komet dan planet kerdil yang disebut Sabuk Kuiper.

Baca Juga: Keren, NASA Temukan Asteroid Mirip Kuda Nil

Peneliti utama NASA Baru Alan Stern mengatakan, penyelidikan telah mulai membuat persiapan akhir untuk pertemuannya dengan Ultima Thule.

''Sinyal baru saja diterima di kontrol misi, New Horizons telah berhasil memulai program terbangnya dari perintah yang tersimpan dan eksplorasi Ultima Thule 4 mil jauhnya!'' Alan Stern.

Temuan NASA. [Twitter/@AlanStern]
Temuan NASA. [Twitter/@AlanStern]

Bagi orang Romawi dan Yunani kuno, Ultima Thule awalnya adalah bagian paling utara dari Bumi, tetapi nama itu digunakan untuk merujuk ke mana saja yang berada di luar dunia yang dikenal.

Baca Juga: NASA Rilis Poster Film, Ekspedisi Makin Kreatif

Objek luar angkasa sebenarnya disebut (486958) 2014 MU69 dan diyakini sebagai 'sistem biner' yang terdiri dari dua benda yang terkunci di orbit satu sama lain, meskipun hipotesis ini dapat dibuktikan atau dibantah setelah terbang.

Diyakini telah terbentuk lebih dari empat miliar tahun yang lalu pada awal sejarah tata surya kita.

''Ultima dibentuk di tengah Sabuk Kuiper, di mana suhunya mendekati nol mutlak," tulis Alan Stern di Twitter.

Baca Juga: Mau Selamatkan Tony Stark, NASA Tawarkan Hal Ini ke Marvel

Dari mana ia terbentuk dan fakta bahwa Ultima tidak cukup besar untuk memiliki mesin geologis seperti Pluto dan planet-planet yang lebih besar.

''Kami berharap bahwa Ultima adalah sampel yang paling terpelihara dari sebuah blok bangunan planet yang pernah dieksplorasi. Ultima harus menjadi jendela berharga menuju tahap awal pembentukan planet dan seperti apa tata surya itu lebih dari 4,5 miliar tahun yang lalu,'' lanjutnya.

Jalur penerbangan pesawat ruang angkasa New Horizons. (Twitter/@AlanStern)
Jalur penerbangan pesawat ruang angkasa New Horizons. (Twitter/@AlanStern)

Pada 2015, New Horizons melaju melewati Pluto dan mengirim kembali foto-foto paling detail dari planet kerdil dan sangat dingin.

Baca Juga: NASA Potret Penampakan Telapak Kaki Kucing di Luar Angkasa

Sekarang pesawat ruang angkasa ini berharap untuk memecahkan misteri seputar Ultima Thule, yang diyakini sebagai sistem biner tetapi bisa menjadi sesuatu yang jauh lebih aneh.

Para ilmuwan belum berhasil menemukan seperti apa dan apakah itu memanjang atau terdiri dari dua objek. Dua benda misterius ini masih terus diseleidiki oleh para ilmuwan NASA.

''Skenario yang lebih aneh adalah skenario di mana Ultima dikelilingi oleh banyak bulan kecil yang berjatuhan,'' kata Anne Verbiscer dari Universitas Virginia, seorang asisten ilmuwan proyek New Horizons. 

Tulisan mengenai benda misterius di ujung tata surya ini telah dimuat di Suara.com dengan judul NASA Temukan Benda Misterius di Ujung Tata Surya.

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB