Spesies Baru Berevolusi, Gabungan dari Serigala, Koyote, dan Anjing

Makhluk ini bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan perkotaan.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Kamis, 03 Januari 2019 | 08:00 WIB
Sebagian koyote timur atau sering disebut dengan coywolf sekarang telah berevolusi. (Wikipedia/ Forest Wander)

Sebagian koyote timur atau sering disebut dengan coywolf sekarang telah berevolusi. (Wikipedia/ Forest Wander)

Hitekno.com - Awal tahun 2019, ilmuwan gembira sekaligus kaget karena menemukan spesies baru berevolusi di luar perkiraan mereka. Tak tanggung-tanggung, makhluk ini berevolusi dari gabungan DNA 3 makhluk sekaligus.

Spesies baru diketahui membawa DNA yang merupakan warisan dari serigala, koyote, dan anjing hutan. Dalam kondisi lingkungan yang ada, serigala dihadapkan dengan berkurangnya pasangan potensial yang tersedia di alam.

Mereka akhirnya menurunkan standar mereka dan kawin dengan spesies lain dengan kondisi morfologi yang hampir serupa.

Baca Juga: Ciptakan Hutan Berpola, Ilmuwan Jepang Habiskan 50 Tahun Penelitian

Perkawinan silang dimulai dari 200 tahun yang lalu, ketika pemukim Eropa berpindah di Ontario Selatan (sekarang wilayah Kanada).

Pemukim itu membantai sejumlah besar serigala dan mempersempit habitat mereka untuk lahan pertanian.

Peristiwa tersebut juga memungkinkan koyote menyebar dari padang rumput dan para petani kulit putih membawa anjing ke wilayah itu.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Cara Ilmiah untuk Hentikan Kebiasaan Nyemil

Seiring waktu, serigala mulai kawin dengan ''tetangga baru'' mereka, yang secara genetis mirip.

Koyote asli sebelum menjadi makhluk hibrida. (Wikipedia/ Dmcdevit)
Koyote asli sebelum menjadi makhluk hibrida. (Wikipedia/ Dmcdevit)

Keturunan yang dihasilkan disebut ''koyote timur'' atau warga lokal sering menyebut mereka dengan ''coywolf''.

Para peneliti yang berasal dari North Carolina State University mengatakan bahwa jumlah coywolf sekarang sudah berkembang menjadi jutaan.

Baca Juga: Tabut Perjanjian Nabi Musa Ditemukan, Ini Klaim Peneliti

Peneliti juga menjelaskan bahwa hewan ''interspesies'' yang dibiakkan biasanya kurang kuat jika dibandingkan dengan orangtua mereka.

Namun ilmuwan sekarang menemukan dan meneliti hewan yang ternyata merupakan evolusi dari gabungan 3 DNA spesies sekaligus.

Kelemahan dari ''interspesies'' itu tidak terjadi pada makhluk hibrida keturunan serigala-koyote-anjing hutan.

Baca Juga: Penelitian Mengungkap Kota Sodom Terkena Meteor

Dengan berat sekitar 55 kilogram, hewan hibrida ini dua kali lebih berat dari ukuran seekor anjing hutan standar.

Rahangnya yang besar, kaki yang lebih cepat, dan tubuh berotot memungkinkan mereka dapat berburu rusa dari ukuran kecil hingga rusa besar.

Makhluk hibrida itu juga terampil dalam berburu baik di medan terbuka dan hutan lebat.

Sebuah analisis terhadap 437 hewan hibrida yang ditemukan oleh peneliti mengungkapkan evolusi yang menakjubkan.

Koyote timur ternyata bukanlah koyote yang kita kenal selama ini karena mereka ternyata mempunyai gabungan DNA tambahan.

Tulang tengkorak koyote timur. (Wikipedia/ Mrgordon)
Tulang tengkorak koyote timur. (Wikipedia/ Mrgordon)

Dari hewan penelitian yang ada, peneliti menemukan bahwa DNA dinominasi oleh DNA koyote, sepersepuluh DNA anjing hutan, dan seperempat dari serigala.

''Ini merupakan kisah evolusi kontemporer menakjubkan yang sedang terjadi tepat di depan mata kita,'' kata Roland Kays, seorang peneliti dari North Carolina State University dikutip dari Raw Story.

Para peneliti berpendapat bahwa makhluk hibrida baru ini mampu beradaptasi dengan kehidupan kota.

Itu merupakan hal yang menakjubkan karena koyote atau serigala sendiri tidak bisa melakukannya.

Sebagian koyote timur sekarang bisa mentolerir orang dan juga kebisingan kota.

Spesies baru yang berevolusi ini juga mempunyai kemampuan untuk menyeberang jalan dengan baik.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB