Hitekno.com - Toilet cacing, kamu tidak salah membaca karena Bill Gates sangat setuju untuk mengembangkan keberadaannya.
Tak tanggung-tanggung, melalui Bill and Melinda Gates Foundation, ia mendonasikan 4,8 juta dolar AS atau Rp 67,6 miliar kepada London School of Hygiene dan Tropical Medicine untuk menyempurnakan teknologinya.
Lebih dari 4.000 ''Toilet Harimau'' telah dipasang hingga saat ini di seluruh India.
Baca Juga: Ngeri, Hidung Bocah Ini Jadi Tempat Bersarang Hewan Aneh
Dinamakan dengan Toilet Harimau karena sistem pembuangannya akan diurai oleh cacing harimau (Eisenia fetida).
Toilet cacing berbau lebih baik (tidak menyengat) atau jauh lebih baik daripada lubang kakus tradisional di India.
Untuk membangunnya, toilet cacing hanya membutuhkan 350 dolar AS atau Rp 4,9 juta.
Baca Juga: Deretan Hewan yang Punah di Tahun 2018
''Perkembangbiakan alami mereka, habitat alami cacing harimau ada di kotoran sapi, tumpukan kotora kuda, dan hal semacam itu. Buritan, Di situlah mereka suka tinggal,'' kata Ajeet Oak, direktur perusahaan Tiger Toilet.
Toilet cacing tidak terhubung ke sistem saluran pembuangan, sebagai gantinya, cacing-cacing tersebut terkandung di dalam wadah di bawah toilet.
Mereka akan memakan kotoran manusia dengan sangat cepat, karena itulah dinamakan dengan cacing harimau.
Baca Juga: Cacing Ini Diberi Nama Dermophis donaldtrumpi, Mirip Siapa Ya?
Aktivitas makhluk-makhluk itu meninggalkan campuran air, karbon dioksida, dan sejumlah kecil kompos cacing.
Makhluk-makhluk tersebut tidak akan bisa lepas dengan sendirinya, karena mereka tidak akan bertahan hidup di daratan.
Begitu seseorang buang air besar, mereka mengirim kotoran ke kompartemen yang penuh cacing menggunakan sistem siram, biasanya dengan seember air.
Baca Juga: Cacing Hidup Berusia 40 Ribu Tahun Ditemukan di Dalam Es
Bill Gates, mendukung penuh ide ini dan mengatakan bahwa kinerjanya lebih baik daripada septic tank tradisional.
Dikutip dari Business Insider, cacing harimau dapat menghilangkan 99 persen patogen dan meninggalkan tidak lebih dari 15 persen dari berat tinja dalam bentuk bahan kompos.
Cukup lepaskan tutup toilet, ia akan memperlihatkan cacing yang telah bekerja selama bertahun-tahun mengurai feses.
Orang dapat menyekop dan menggunakannya di kebun sebagai pupuk.
Toilet cacing akan sangat berguna di 2030 karena dapat menolong jutaan orang dari infeksi saluran kakus umum yang masih tradisional di negara miskin maupun negara berkembang.