Hitekno.com - Antartika terkenal dengan wilayah dengan suhu dinginnya dan paling berangin, meski keadaannya tak ramah untuk ditinggali namun masih ada yang tinggal di wilayah tersebut.
Dilansir dari CIA's World Factbook, tercatat ada 4.400 orang yang bekerja di pangkalan ilmiah Antartika bahkan musim dingin.
Ilmuwan yang bertahan di sana tentunya karena hendak melakukan penelitian.
Baca Juga: Asyik! Promo Oppo R17 Pro Diperpanjang
Meski tempat penelitian ini dimiliki Amerika Serikat, namun masih aja dari fakta-fakta mengerikan ini menghantui para ilmuwan yang tinggal di sana.
Tingkat depresi yang tinggi
Musim dingin di Antartika dapat mencapai sekitar -30 derajat Farenheit. Namun beberapa stasiun penelitian di sana masih mendapatkan beberapa jam sinar matahari.
Baca Juga: Petugas Suroboyo Bus Cantik Ini Curi Perhatian Netizen
Sedangkan stasiun penelitian dekat kutub selalu malah sepanjang hari, sehingga mereka benar terputus dari dunia luar.
Suhu yang terlalu dingin membuat sejumlah orang depresi, bahkan pada tahun lalu peneliti Rusia menusuk seseorang setelah menderita gangguan emosi.
Tanpa perawatan medis
Baca Juga: Viral, Remaja Cantik dengan Kepala Terbalik Ini Serem Abis
Setiap pangkalan Antartika memiliki dokter, namun tak memiliki peralatan medis, ruang operasi darurat bahkan ICU.
Apabila salah satu mengidap penyakit serius atau cedera, merka harus menunggu bantuan berbulan-bulan.
Seperti yang pernah diberitakan Live Science, salah satu manajer stasiun Amundsen-Scott yang dikelola Amerika Serikat menderita stroke pada Agustus 2011 lalu.
Baca Juga: Gunakan Keyboard QWERTY, Smartphone Ini Bakal Dirilis 2019
Karena cuaca yang ekstrem, ia tak bisa dievakuasi sampai bulan Oktober.
Tubuh kehilangan daya sensorik
Hal ini sering terjadi saat musim dingin di Antartika yang dipenuhi dengan kegelapan dan kehampaan.
Di mana satu-satunya stimulasi yang diterima otak adalah mencoba memvisualisasikan yang terakhir kali.
Bahhkan, terdapat satu kondisi yang dikenal dengan nama ''winter over syndrome'' atau ''getting toasty''.
Keadaan tersebut merupakan isolasi dan kurangnya rangsangan yang mengurangi daya sensorik seseorang.
Bertahan hidup dengan makanan instan
Satu-satunya makanan yang bisa dibawa di pangkalan mereka adalah makanan kaleng, instan dan beku.
Cadangan makanan tersebut pun diterbangkan dari Argentina atau Selandia Baru dengan biaya yang mahal.
Makanan kaleng instan tersebut dapat bertahan enam hingga sembilan bulan.
Tak ada akses internet
Tinggal di pangkalan di Antartika jangan harap dapat mengakses internet dengan bebas, pasalnya pasokan internet hanya didapat melalui satelit.
Pemakaian internet di sana sangat lambat dan mahal, jadi waktu penggunaan internet di sana diatur secara ketat.
Jadi jangan harap deh bisa update status dan posting foto di Instagram.
Begitulah lima hal mengerikan yang akan kamu hadapi apabila kamu menetap di Antartika, yakin betah?