Hitekno.com - Sejumlah besar media dan peneliti telah mengklaim bahwa mereka menemukan makam Antony dan Cleopatra. Namun tak satu pun dari mereka yang berhasil membuktikan klaim tersebut.
Kini seorang peneliti dan juga arkeolog berani mengklaim bahwa manusia modern sebentar lagi menemukan makam Antony dan Cleopatra.
Dr Zahi Hawass, seorang arkeolog dan juga mantan Menteri Negara Urusan Purbakala Mesir, telah mengonfirmasi bahwa klaim temuan sebelumnya adalah kesalahan.
Baca Juga: Jadi Sisa Sejarah, Ini 4 Monumen Arkeologi Misterius di Dunia
''Ini adalah informasi yang sepenuhnya salah, tidak ada yang ditemukan terkait dengan makam itu,'' kata Hawass dalam pernyataannya.
Sebaliknya, Hawass menjelaskan bahwa kemungkinan makam Antony dan Cleopatra akan segera ditemukan.
Penemuan itu diprediksi tinggal selangkah lagi berkat penggalian di situs Taposisris Magna yang dipimpin oleh Kathleen Martinez.
Baca Juga: Nur Jahan, Sosok Wanita Penting dalam Sejarah India
Pada sebuah konferensi pers di Palermo, Italia, pada awal Januari 2019, tim peneliti sangat yakin bahwa mereka akan segera menemukannya.
''Kami sangat dekat untuk menemukan lokasi makam yang akurat, kita berada di jalur yang benar,'' kata tim peneliti dalam pernyataan resmi mereka.
Mereka sudah menemukan serangkaian artefak dan sejumlah koin yang berisi nama Cleopatra.
Baca Juga: Misteri Easter Island Terungkap, Sejarah Harus Ditulis Ulang
Tak hanya itu mereka mengklaim telah menemukan sebagian topeng yang mereka yakini menggambarkan Mark Antony.
Makam Antony dan Cleopatra telah menjadi tempat menarik untuk ditemukan mengingat kisah cinta kuno mereka yang penuh dengan intrik.
Dikutip dari IFLScience, Cleopatra VII adalah raja terakhir dari Kerajaan Ptolemeus. Ia memerintah Mesir dari tahun 51 SM hingga 30 SM.
Baca Juga: 6 Penemuan Jepang Paling Luar Biasa Sepanjang Sejarah
Ia juga terkenal memiliki hubungan dekat dengan Julius Caesar.
Setelah pembunuhan kaisar Romawi, Julius Caesar, pada tahun 44 SM, Cleopatra mengalihkan pandangan ke pria lain.
Cleopatra dan Jenderal Romawi, Mark Antony memulai perselingkuhan dan membentuk sebuah aliansi politik.
Kematian Caesar membuat Antony bekerja sama dengan dua sekutu utama Caesar, Octavian dan Marcus Aemilius Lepidus.
Nahas, kerja sama politik tidak berjalan lancar. Mereka akhirnya terlibat perang saudara yang memuncak pada Pertempuran Aktium (perang terakhir Republik Romawi) pada 31 SM.
Octavian akhirnya menang sehingga Antony dan Cleopatra harus melarikan diri.
Dalam cerita romantis kuno, Antony akhirnya bunuh diri dengan menusuk dirinya sendiri setelah percaya bahwa Cleopatra telah bunuh diri sebelumnya.
Sejarawan asal Yunani dan Romawi, Plutarch, menuliskan bahwa Antony dan Cleopatra dimakamkan bersama.
Berdasarkan catatan sejarah tersebut, para peneliti berlomba-lomba menemukan makam Antony dan Cleopatra.