Deepfake Makin Menakutkan, Jennifer Lawrence Menjadi Seperti Ini

Deepfake menjadi menakutkan jika disalahgunakan oleh orang yang jahat.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Kamis, 31 Januari 2019 | 16:30 WIB
Jennifer Lawrence diedit menggunakan Deepfake. (YouTube/ stbn0)

Jennifer Lawrence diedit menggunakan Deepfake. (YouTube/ stbn0)

Hitekno.com - Deepfake mengundang banyak kekhawatiran karena bisa disalahgunakan untuk memanfaatkan wanita tidak berdosa di industri film porno. Kini unggahan seorang netizen menjadi viral di Twitter karena menampakkan Jennifer Lawrence diubah menjadi ''orang lain''.

Jika kamu perhatikan, tubuh dalam video yang diunggah @MikaelThalen ini mirip dengan Jennifer Lawrence di sebuah acara khusus.

Sementara mukanya justru tampak ''aneh'' karena itu bukanlah Jennifer Lawrence.

Baca Juga: Suhu Makin Mengkhawatirkan, Warga Amerika Dilarang Menarik Napas Dalam

Muka Jennifer Lawrence itu adalah gabungan dari muka Steve Buscemi, seorang aktor yang cukup terkenal di Amerika Serikat.

Film-film yang pernah ia bintangi adalah Pulp Fiction, Armageddon, Spy Kids 2, dan masih banyak lagi.

Penggabungan menggunakan deepfake antara Jennifer Lawrence dan Steve Buscemi ini mungkin bisa dibilang sebagai ''Jennifer Buscemi''.

Baca Juga: Sembarangan Memegang Gurita Beracun Mematikan, Turis Ini Dikecam

Video ''Jennifer Buscemi'' berhasil viral di Twitter dalam waktu singkat. Dalam satu hari saja, Jennifer Buscemi yang berpidato di Golden Globe 2016 telah ditonton lebih dari 2,5 juta orang,

Postingan dari @MikaelThalen berhasil mendapatkan lebih dari 16 ribu Retweet dan 62 ribu Like.

Baca Juga: Lima Fakta Mengagetkan Tentang Luar Angkasa, Jarang Orang Tahu

Kebanyakan netizen menganggap lelucon ini sebagai ''tipuan yang halus'' sehingga cepat viral.

Namun di balik hal tersebut, teknologi deepfake kini telah menjadi sangat rapi sehingga Jennifer Buscemi pun tak terlihat kecacatannya.

Steve Buscemi di Tribeca Film Festival. (Wikipedia_Rhododendrites)gyy
Steve Buscemi di Tribeca Film Festival. (Wikipedia_Rhododendrites)

Deepfake merupakan sebuah teknologi yang menggunakan teknik sintesis digital untuk menggabungkan dan menempatkan gambar atau video ke dalam gambar atau video lain.

Baca Juga: Gunakan Deepfake, Video Porno Palsu Mengancam Wanita di Seluruh Dunia

Mesin pembelajaran otomatis di dalamnya yang disebut dengan Generative Adversarial Network (GAN) dapat digunakan untuk membuat video palsu.

Deepfake menjadi sangat terkenal karena dapat membuat video porno selebriti palsu atau video porno palsu perempuan cantik yang acak di internet.

Dengan adanya fenomena Jennifer Buscemi yang nampak sangat halus ini dikhawatirkan video palsu dapat menargetkan orang lain dengan tujuan yang buruk.

''Ketika deepfake menjadi lebih maju dan lebih mudah diakses, itu bisa menjadi ancaman bagi keamanan publik Amerika Serikat dan keamanan nasional,'' kata Adam Schiff, anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Demokrat dikutip dari Daily Dot.

Perkembangan video palsu menggunakan deepfake kini semakin sulit dideteksi sehingga menjadi sebuah isu yang cukup kuat di Amerika Serikat.

Thomas Rid, profesor studi strategis di School of Advanced International Studies, Johns Hopkins University, menegaskan bahwa berita palsu dan teori konspirasi akan lebih mudah menyebar apabila teknologi deepfake disalahgunakan.

Kini deepfake harus menjadi perhatian semua pihak, apabila tidak, perempuan tidak berdosa atau politikus bisa menjadi korban teknologi ini.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB