Tentara AS Dibekali Drone Super Mini, Bisa Dimasukkan ke Saku

Drone super mini ini akan membantu tentara AS di misi pengintaian.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Selasa, 05 Februari 2019 | 08:00 WIB
Ukuran Black Hornet PRS ketika digunakan oleh tentara AS. (FLIR)

Ukuran Black Hornet PRS ketika digunakan oleh tentara AS. (FLIR)

Hitekno.com - Tentara AS (Amerika Serikat) diketahui telah memesan drone super mini yang menelan biaya sebesar 39 juta dolar AS atau Rp 454 miliar. Drone ini digunakan sebagai ''drone pengintai'' dan cukup kecil untuk muat di saku tentara AS.

Gagasan di balik drone ini dibuat oleh FLIR Systems dan didesain semirip mungkin dengan ''helikopter kecil yang mengancam''.

Tentara AS dapat mengirimkan drone super mini tersebut ke angkasa dan mendapatkan ''ujung yang mematikan'' karena pemandangan musuh akan terlihat jelas.

Baca Juga: Microsoft Siapkan 100 Ribu HoloLens bagi Tentara AS, Untuk Apa?

FLIR Systems saat ini bekerja sama dengan tentara AS dengan mengirimkan kendaraan udara tak berawak nano.

Mereka menyebut drone super mini mereka sebagai Black Hornet Personal Reconnaissance Systems (PRS).

Perangkat itu masuk kategori sebagai kendaraan udara tak berawak nano atau nano-Unmanned Aerial Vehicle (UAV).

Baca Juga: Drone Temukan Penjara 100 Paus, Sangat Miris

Black Hornet PRS. (FLIR)
Black Hornet PRS. (FLIR)

Black Hornet PRS akan mendukung misi pengintaian unit kecil tentara AS yang masuk ke dalam program Soldier Borne Sensor (SBS).

Pada Juni 2018, FLIR Systems menjalin kontrak dengan Angkatan Darat AS untuk pemesanan batch awal Black Hornet PRS.

Pengiriman perangkat tersebut akan dimulai pada awal 2019 dan langsung dipraktikkan tentara AS dalam latihannya.

Baca Juga: Fotografi Drone Ini Menampilkan Foto Bumi dari Sisi Lain

FLIR telah mengirimkan lebih dari 8.000 Black Hornet nano-UAV di seluruh dunia.

''Kami bangga dipilih oleh Angkatan Darat AS untuk program SBS. Kontrak ini merupakan tonggak bersejarah dalam penyebaran skala besar nano-UAV ke dalam Angkatan Darat terkuat di dunia,'' kata Jim Cannon dikutip dari Futurism.

Tak hanya pengintaian, Black Hornet PRS juga dapat digunakan sebagai perangkat untuk melindungi tentara Amerika Serikat.

Baca Juga: Nggak Selalu Mahal, 4 Drone Canggih Ini Harganya Dibawah Sejutaan

Ilustrasi Angkatan Darat AS. (Pixabay/ Military_Materials)
Ilustrasi Angkatan Darat AS. (Pixabay/ Military_Materials)

Perangkat akan mengintai kondisi lawan ketika datang serangan tiba-tiba sehingga tentara AS dapat mengantisipasi lebih cepat.

Drone dapat merekam gambar dalam resolusi HD dan mentransmisikan langsung ke operator.

FLIR mengklaim bahwa drone super mini mereka sebagai perangkat yang sangat ringan, sunyi, dengan waktu penerbangan hingga 25 menit.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB