Hitekno.com - Menurut NASA, 2018 adalah tahun terpanas keempat dalam sejarah manusia selama ini. Disebutkan suhu Bumi telah meningkat hingga dari masa ke masa.
NASA menyebutkan bahwa suhu Bumi telah meningkat sekitar satu derajat Celcius sejak tahun 1880-an dan mengatakan tren ini sebagian besar didorong oleh peningkatan emisi ke atmosfer karbon dioksida.
Peningatan suhu Bumi ini juga karena dampak dari gas rumah kaca lainnya yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Baca Juga: Gawat, Suhu Kutub Utara Tak Pernah Sepanas Ini dalam 115 Ribu Tahun
Para ilmuwan menemukan bahwa Kutub Utara telah mengalami pemanasan paling besar. Hal ini berkontribusi pada kenaikan permukaan laut global.
''2018 lagi-lagi merupakan tahun yang sangat hangat di atas tren pemanasan global jangka panjang,'' kata Gavin Schmidt, direktur Institut Studi Antariksa Goddard NASA.
Menurut Gavin Schmidt, dampak pemanasan global jangka panjang sudah dirasakan, seperti banjir di pantai, gelombang panas, curah hujan yang tinggi dan perubahan ekosistem.
Baca Juga: Karena Gelombang Panas, Pohon Pisang Bisa Tumbuh di London
''Peningkatan suhu dapat berkontribusi pada musim kebakaran yang lebih lama dan beberapa peristiwa cuaca ekstrem'', peringatan tambahan NASA.
Lima tahun terakhir telah menjadi tahun terpanas dalam sejarah manusia. Namun, 2018 sebenarnya lebih dingin daripada 2015, 2016 dan 2017.
Data NASA dikompilasi oleh 6.300 stasiun cuaca di seluruh dunia dan dibandingkan dengan informasi yang merentang hingga tahun 1880.
Baca Juga: Rekor Cuaca Terpanas di California, Waspada Perubahan Iklim
Tahun 2018 memang tahun yang panas, namun memang bukan yang paling panas di Bumi selama sejarah. (Suara.com/Dythia Novianty).