Hitekno.com - Awal Februari 2019 lalu, kita dikagetkan dengan kabar seorang pelari di Colorado, Amerika Serikat yang diserang oleh singa gunung. Namun oleh kepolisian setempat saat itu nama pria masih dirahasiakan.
Kini pria tersebut, akhirnya berbicara ke publik dan menceritakan pengalamannya ketika dia berhadapan satu lawan satu menghadapi singa gunung.
Berbicara dengan luka di wajah dan lehernya, dia menjelaskan bagaimana saat ia menghadapi musibah itu ketika berlari di Horsetooth Mountain Open Space.
Baca Juga: Tak Disangka, Deretan Serangga Ini Merupakan Hewan Terkuat
Saat itu ia mendengar daun pinus seperti berdesir, namun ketika menoleh, ia justru bertatap muka dengan seekor singa gunung.
Pada saat konferensi pers di Fort Collins, dia berkata,'' Saya sangat kaget dan kecewa ketika melihat singa gunung.''
Pria yang bernama Travis Kauffman (31) itu tak menyangka acara olahraganya justru berakhir dengan perkelahian yang mempertaruhkan nyawa menghadapi hewan buas.
Baca Juga: Semut Drakula, Hewan dengan Gerakan Tercepat di Dunia
Travis Kauffman tak mengelak bahwa saat itu ia mengalami rasa ketakutan yang luar biasa.
Travis Kauffman akhirnya mengubah respons rasa takutnya menjadi respon pertarungan.
Kejadiannya sangat cepat, singa gunung (Puma concolor couguar) langsung menerkam dan mengunci rahang di pergelangan Travis Kauffman.
Baca Juga: Ditemukan Fosil Hewan Tertua di Dunia, Umurnya Ratusan Juta Tahun
Tak hanya tangannya yang digigit, singa gunung yang berbobot 36,2 kilogram dan masih remaja itu juga mencakar wajahnya.
Ia mengambil apa saja yang ada di dekatnya, termasuk tongkat dan batu untuk menusuk serta memukul kepala singa gunung tersebut.
Namun sayangnya upaya itu tak berhasil, ia akhirnya memutuskan untuk berguling dan menjepit singa gunung di bawahnya.
Baca Juga: Main ke Rumah Teman, Netizen Kaget Ketemu Hewan Buas Ini
Travis Kauffman meletakkan kakinya di leher dan mencekiknya hingga singa gunung tersebut mati.
Pria dengan berat 70 kilogram itu mengaku bahwa dia tidak memiliki seni bela diri dan aksinya murni karena adrenalin.
''Keputusan itu hanyalah insting saya saja,'' kata Travis Kauffman dikutip dari Standard.
Para peneliti dan penjaga di Colorado Parks and Wildlife (CPW) membagikan beberapa tips ketika kita menghadapi hewan seperti singa gunung.
Hal yang pertama adalah jangan berjalan sendiri dan terus berkelompok, singa gunung tidak akan menyerang mangsa manusia yang sedang berkelompok.
Mereka juga cenderung menghindari konfrontasi. Jika singa gunung atau puma mendekat, segera berbicara atau berteriak dengan tenang dan tegas sambil mundur perlahan.
CPW menyarankan kita agar tidak berlari dan berusaha tampil lebih besar, seperti mengangkat lengan atau melebarkan jaket.
Jika singa gunung berperilaku agresif, cobalah melempar benda tanpa berjongkok dan membalikkan punggung.
Selalu gunakan benda apa saja di sekitar untuk melawan ketika terjadi serangan mendadak.
Apabila kita berlari ketakutan dan memberi gerakan tiba-tiba (tidak tenang), singa gunung dipastikan langsung menerkam kita.