Hitekno.com - Melakukan skinship dalam hal ini berciuman pada suatu hubungan untuk sebagian orang memang dirasa sebagai cara mengungkapkan kasih sayang di antara pasangan. Mengenai hal ini, rupanya para ahli punya penjelasan ilmiahnya lho.
Terlepas dari perbedaan budaya dan norma yang dianut di masyarakat, ciuman pada dasarnya dirasa sebagai bentuk tertinggi dari ekspresi cinta.
Ciuman sendiri memiliki banyak sekali arti, untuk beberapa orang, ciuman dirasa sebagai salah satu hal spesial yang menjadi pembuktian cinta antara dua orang yang saling menyayangi.
Baca Juga: Cari Partner Kondangan Lewat Twitter, Netizen Ini Banjir DM
Lalu bagaimana berciuman dipandang oleh para ahli, berikut penjelasan ilmiahnya yang sudah tim HiTekno rangkum.
Dilansir dari Livescience, ciuman bukanlah hal alamiah yang terjadi dari dalam diri manusia. Pasalnya, pada beberapa kebudayaan, ciuman tidak pernah dilakukan.
Dalam penjelasan seorang psikiater dan dosen asal Inggris bernama Nael Burton, berciuman disebut sebagai salah satu hal yang bukan berdasarkan intuitif pada manusia.
Baca Juga: Asia Pasific Predator League 2019, BOOM.ID Sabet Peringkat Dua DOTA 2
Penelitian lain menyebut bahwa ciuman mampu mengakses kualitas genetis pasangan dan membuat hubungan berlangsung lebih lama dan awet.
Hal ini terkait dengan saat sepasang manusia berciuman, ada banyak reaksi hormon dari tubuh yang muncul. Pasalnya, saat berciuman saraf-saraf pada bibir akan terangsang.
Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Everydayhealth menyebutkan bahwa pasangan yang sering berpelukan dan berciuman akan jauh lebih bahagia dan membuat hubungan lebih langgeng.
Baca Juga: Cosplay Jadi Ikan, Netizen Pada Ngakak Berjamaah
Melihat studi ini, para ahli menyarankan agar pasangan lanjut usia untuk perbanyak berpelukan dan berciuman.
Manfaat berciuman dengan pasangan rupanya cukup banyak. Salah satunya adalah hubungan asmara yang semakin erat.
Secara medis, ciuman rupanya dapat meredakan stres. Saat berciuman kamu akan merasa jauh lebih tenang karena terjadinya pengurangan ketegangan dan rasa cemas yang disebabkan oleh hormon stres kortisol. Saat berciuman, hormon tersebut akan tergantikan dengan oksitoksin yang merupakan hormon kebahagiaan.
Baca Juga: Unik, Spesies Dinosaurus Baru Punya Ekor Berbentuk Hati
Selain itu, jantung dan denyut nadimu juga akan bekerja dengan sangat baik saat kamu berciuman. Pada saat yang sama, tekanan darah akan menurun dan terjadi pelebaran pembuluh darah.
Secara kesehatan, berciuman rupanya mampu meningkatkan sistem imun dan kekebalan tubuh. Hal ini dijelaskan dalam sebuah penelitian di Inggris.
Penelitian ini menyebutkan jika berciuman dengan orang yang sama selama enam bulan dapat menghasilkan efek perlindungan yang optimal dari kuman dan bakteri jahat berkati virus Cytomegalovirus.
Virus Cytomegalovirus ini terdapat pada air liur dan disebut tidak berbahaya dan tidak menyebabkan penyakit serius.
Saat pertama kali berciuman virus ini akan berpindah sedikit. Namun ketika dilakukan terus menerus, makan virus yang dipindahkan menjadi semakin banyak dan kemudian membentuk kekebalan dalam tubuh.
Sayangnya, air liur juga mampu memindahkan virus berbahaya saat berciuman lho. Jadi wajib diwaspadai ya.
Dilansir dari American Journal of Medicine, akan ada sekitar 9 ml air, 0,7 mg protein, 0,18 mg senyawa organik, 0,71 mg lemak, dan 0,45 mg natrium klorida yang ditukar saat berciuman.
Saat bersamaan, ada sekitar 80 juta bakteri dari 300 spesies yang berbeda dan melakukan pertukaran saat sedang melakukan ciuman.
Di waktu bersamaan, berciuman rupanya dapat membakar kalori sebanyak 26 kalori per menit menggunakan 30 jenis otot yang berbeda. Bisa membantu untuk diet dong.
Itu tadi sedikit penjelasan mengenai berciuman. Selain memberikan efek negatif, ciuman juga memberikan efek positif ya. Walapun begitu, ciuman tetap dianggap sebagai cara menunjukkan kasih sayang ya.