Tersembunyi Selama 3.000 Tahun, 1,5 juta Penguin Ditemukan di Pulau Ini

1,5 juta penguin masih terjaga habitatnya karena berada di daerah terpencil.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Senin, 25 Februari 2019 | 15:30 WIB
Jutaan penguin ditemukan di Danger Islands. (Northeastern University/ Thomas Sayre McChord)

Jutaan penguin ditemukan di Danger Islands. (Northeastern University/ Thomas Sayre McChord)

Hitekno.com - Meski dari tahun ke tahun jumlah penguin diketahui telah menurun jumlahnya, ilmuwan gembira karena telah menemukan koloni penguin ''super''. Tersembunyi selama hampir 3.000 tahun, 1,5 juta penguin ditemukan di Danger Islands, Antartika.

Ternyata burung laut yang sulit ditangkap ini telah hidup di pulau-pulau yang tidak terdeteksi selama setidaknya 2.800 tahun.

Penelitian ini belum dipublikasikan di jurnal penelitian, namun telah dipresentasikan di American Geophysical Union di Washington, D.C, Amerika Serikat.

Baca Juga: Selain Asteroid, Ini Penyebab Dinosaurus Musnah Menurut Ilmuwan

Tim peneliti merupakan gabungan dari ahli ekologi serta peneliti yang berasal dari Stony Brook University, Louisiana State University, Oxford University dan beberapa peneliti dari universitas ternama di Amerika Serikat.

Semuanya berawal ketika sekelompok peneliti menghabiskan 10 bulan penelitian untuk melakukan survei di Antartika melalui satelit.

Jutaan penguin di Danger Islands saat difoto dengan drone. (Oxford University/ Tom Hart)
Jutaan penguin di Danger Islands saat difoto dengan drone. (Oxford University/ Tom Hart)

Seorang peneliti di NASA yang membantu proyek tersebut diketahui telah membuat algoritma baru pada satelit.

Baca Juga: 5 Fakta Mengerikan Kalau Kamu Bekerja di Antartika

Dengan algoritma tersebut, satelit dapat mendeteksi secara otomatis keberadaan penguin dengan menandai data piksel yang ada.

Heather Lynch, ahli ekologi di Universitas Stony Brook, menjelaskan bahwa peneliti gembira dan kecewa dengan penemuan 1,5 juta penguin ini.

Mereka gembira karena telah menemukan jutaan penguin sedangkan kecewa karena selama ini mereka melewatkannya.

Baca Juga: Ramai Suara Misterius Antartika, Sampai Masuk Game Alien

Berkat kotoran penguin dan gambar dari deteksi satelit, peneliti dapat menelusuri di mana muara dari jutaan penguin tersebut.

Akhirnya mereka menemukannya di salah satu daerah yang dikenal sebagai Danger Islands.

Banyak penguin ditemukan dalam satu tempat. (Louisiana State University/ Michael Polito)
Banyak penguin ditemukan dalam satu tempat. (Louisiana State University/ Michael Polito)

Seperti namanya, kepulauan tersebut sangat berbahaya karena terisolasi dan dikelilingi oleh lapisan es serta dinding es yang sangat tebal di Antartika.

Baca Juga: Lumut Berubah Warna di Antartika, Pertanda Buruk Bagi Manusia

Penguin yang menempati Danger Islands adalah penguin Adelie, penguin yang diketahui telah menurun jumlahnya selama 40 tahun terakhir.

Meski angka 1,5 juta terlihat cukup besar, peneliti membandingkannya dengan citra data satelit pada tahun 1982.

Mereka menemukan bahwa terdapat penurunan jumlah penguin Adelie di Danger Island sebanyak 10 hingga 20 persen.

Tempat penemuan super koloni penguin. (NASA)
Tempat penemuan super koloni penguin. (NASA)

Penurunan tersebut cukup kecil jika dibandingkan penurunan jumlah penguin endemik lainnya yang bahkan bisa mencapai 90 persen.

''Daerah ini yang sangat terpencil sehingga bahkan tidak muncul di sebagian besar peta Antartika,'' kata Lynch dikutip dari Live Science.

Penurunan yang kecil dan jumlahnya yang masih di angka jutaan diperkirakan karena Danger Islands terisolasi dari manusia.

Mereka dapat terlindungi dari penangkapan ikan krill dan intervensi manusia yang terjadi di benua lain.

Itu membuat habitat mereka terlindungi meski diketahui tetap menurun karena perubahan iklim.

Peneliti sedang mengupayakan proyek perlindungan untuk ''super koloni'' 1,5 juta penguin Adelaide di wilayah Danger Islands.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB