Ditemukan Jalur Misterius di Dasar Great Blue Hole, Mirip Sarang Godzilla

Great Blue Hole ternyata masih menyimpan misteri yang belum terpecahkan.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Jum'at, 01 Maret 2019 | 07:00 WIB
Great Blue Hole. (Wikipedia/ USGS)

Great Blue Hole. (Wikipedia/ USGS)

Hitekno.com - Ekspedisi terbaru dengan menggunakan kapal selam berhasil menemukan jalur misterius di Great Blue Hole. Di antara banyak penemuan yang menarik, terdapat ''jejak'' misterius yang belum dipecahkan oleh ilmuwan.

Meskipun jalur ini terlihat cukup besar dan terdapat jejak misterius di dalamnya, ilmuwan langsung menampik pertanyaan bahwa itu merupakan sarang Godzilla.

Sangat tidak mungkin bahwa jejak itu disebabkan oleh makhluk hidup. Karena dalam beberapa waktu terakhir, jalur misterius di sinkhole ini tidak terdapat oksigen.

Baca Juga: Penyakit Terus Bermutasi, Ilmuwan Khawatir Spesies Katak Bisa Punah

Tingkat oksigen terlalu larut ke angka nol di bawah lapisan hidrogen sulfida yang terletak pada sekitar 90 meter di bawah lubang.

Namun ilmuwan mengatakan bahwa jejak dan jalur misterius ini ''terbuka untuk interpretasi'' sehingga beberapa kemungkinan atau teori bisa diungkapkan.

Pada bulan Desember 2018, sebuah tim ilmuwan dan penjelajah mengambil bagian untuk melakukan survei pada Great Blue Hole.

Baca Juga: Selain Asteroid, Ini Penyebab Dinosaurus Musnah Menurut Ilmuwan

Kapal selam ketika memasuki Great Blue Hole. (Aquatica Submarines)
Kapal selam ketika memasuki Great Blue Hole. (Aquatica Submarines)

Di antara anggota kru adalah sekelompok ilmuwan dan penjelajah, termasuk miliarder Richard Branson dan Fabien Cousteau.

Orang yang disebutkan terakhir adalah cucu penjelajah terkenal Perancis, Jacques Cousteau, peneliti yang pertama kali membawa kemasyhuran Great Blue Hole pada tahun 1970-an.

Dikutip dari IFLScience, Great Blue Hole adalah sinkhole laut terbesar kedua di dunia setelah Dragon Hole di Laut Cina Selatan.

Baca Juga: Sangat Langka, Ilmuwan Menemukan Bintang Mati dengan Cincin Aneh

Dengan diameter lebih dari 300 meter dan kedalaman mencapai 125 meter, tempat ini menjadi surga bagi para peneliti dan para penyelam.

Great Blue Hole dapat ditemukan di Lighthouse Reef sebuah atol kecil sekitar 70 kilometer dari Belize (negara kecil persemakmuran Inggris).

Sebagai proyek dari penelitian, ilmuwan memetakan seluruh lubang menggunakan sonar multibeam resolusi tinggi.

Baca Juga: Ditemukan Ledakan Cahaya Misterius di Atmosfer, Ini Penjelasan Ilmuwan

Berkat pemetaan ini, ilmuwan menemukan tempat tersembunyi yang cukup aneh di dalam sinkhole terbesar di dunia.

Tempat ini miskin dengan oksigen dan dikotori oleh makhluk laut dalam yang mati karena sesak napas.

Kapal selam ketika memasuki dasar Great Blue Hole. (Aquatica Submarines)
Kapal selam ketika memasuki dasar Great Blue Hole. (Aquatica Submarines)

Ilmuwan menduga ''sarang misterius'' adalah peninggalan proses geologis.

Dugaan dari ilmuwan, Great Blue Hole diprediksi adalah sebuah gua di masa lalu.

Sekitar 14 ribu tahun yang lalu, menjelang akhir Zaman Es, sebagian wilayah Bumi mulai mencair dan permukaan laut naik secara dramatis.

Langit-langit gua akhirnya terkubur dalam sinkhole terbesar kedua di dunia sehingga terlihat seperti jalur misterius.

Bagian dalam lubang masih berlapis stalagmit, stalaktit, dan fitur geologis lainnya yang biasa kita lihat dalam gua di darat.

''Sangat menarik melihat ruang tersembunyi di planet kita, sebagian besar ruang ini ternyata ada di laut, persis seperti ribuan tahun lalu,''kata Bergman, salah satu peneliti yang tergabung di ekspedisi Aquatica Submarines.

Ilmuwan masih akan mencoba meneliti Great Blue Hole ke depannya, selain karena ada jalur misterius, masih ada penampakan lain yang membuat takjub ilmuwan dan masih diselidiki.

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB