Bikin Ilmuwan Kaget, Tiap Tahun Ada Bintang Meledak di Galaksi Andromeda

Masih banyak misteri di Galaksi Andromeda yang belum terungkap.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 05 Maret 2019 | 06:30 WIB
Galaksi Andromeda. (Wikipedia commons/ Sylvain Billot)

Galaksi Andromeda. (Wikipedia commons/ Sylvain Billot)

Hitekno.com - Galaksi Andromeda masih menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan. Seperti baru-baru ini, ilmuwan dibuat kaget dengan temuan bintang meledak yang terjadi sangat sering.

Sekolompol astronom, baru-baru ini menemukan sebuah bintang meledak di galaksi Andromeda. Dan ternyata ada bintang meledak setahun sekali selama jutaan tahun terakhir ini.

Biasanya, bintang yang meledak dalam nova ataupun supernova hanya terjadi sekali dalam fase kehidupannya. Namun, bintang ini diketahui meledak minimal sekali dalam setahun.

Baca Juga: Melihat Galaksi Tetangga Kita, Pemandangan Triangulum Indah Banget

Menurut hasil studi yang diterbitkan di jurnal Nature, para astronom tidak hanya menandai penemuan pertama dari sisa-sisa supernova di galaksi lain, tetapi juga membuka jalan untuk mendeteksi populasi masif dari bintang-bintang yang meledak berulang kali, yang kini disebut dengan nova berulang.

Uniknya, bintang yang meledak berkali-kali hingga meninggalkan sisa-sisa supernova yang membentang lebih dari 400 tahun cahaya ini rupanya salah satu jenis bintang yang paling kecil di alam semesta, yaitu bintang kerdil putih.

Ilustrasi Andromeda. [Shutterstock]
Ilustrasi Galaksi Andromeda. [Shutterstock]

Bintang kerdil putih yang dikatalogkan sebagai M31N 2008-12a ini rupanya meninggalkan sisa-sisa ledakan yang berukuran sangat besar jika dibandingkan dengan sisa-sisa ledakan supernova yang diketahui sejauh ini.

Baca Juga: Bersiap, Tabrakan Besar Antar Galaksi Ini Mampu Ciptakan Black Hole

Hal tersebut menunjukkan bahwa nova M31N 2008-12a telah meletus dengan frekuensi tinggi berkali-kali selama jutaan tahun terakhir.

Umumnya, jenis bintang ini lebih jarang meledak dan ledakan nova terjadi setiap 10 tahun. Namun, ledakan tahunan M31N 2008-12a selama jutaan tahun terakhir ini merupakan hal baru yang ditemukan para astronom.

''Ketika kami pertama kali menemukan bahwa M31N 2008-12a meledak setiap tahun, kami sangat terkejut,'' ucap Allen Shafter dari San Diego State University, salah satu peneliti dalam studi ini, seperti dikutip dari IFL Science.

Baca Juga: Lubang Hitam Supermasif Ditemukan di Galaksi Bima Sakti

Ilustrasi taburan bintang di langit. [Shutterstock]
Ilustrasi taburan bintang di langit. [Shutterstock]

Namun, menurut Shafter dan timnya, nova berulang M31N 2008-12a ini tidak akan bertahan selamanya.

Setelah bintang kerdil putih melampaui batas Chandrasekhar, yaitu batas massa bintang sekitar 1,4 kali massa Matahari, bintang tersebut akan meledak sendiri dalam ledakan yang lebih besar, yang dikenal dengan supernova kemudian runtuh menjadi bintang neutron.

Para astronom memduga bahwa bintang ini mungkin sedang bersiap untuk ledakan supernova, mengingat bintang kerdil putih yang tengah mendekati batas Chandrasekhar memang akan mengalami ledakan nova secara berulang.

Baca Juga: Waduh, Bintang dari Galaksi Lain Terlihat Mendekat ke Bima Sakti

Ledakan supernova dari bintang ini nantinya akan dikategorikan sebagai supernova tipe Ia, yaitu supernova yang memiliki kecerahan yang dapat diprediksi.

Ilmuwan masih terus menyelidiki bintang meledak yang terjadi di galaksi Andromeda ini. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB