Diberi Nama Tokoh Star Wars, 103 Spesies Kumbang Baru Ditemukan di Sulawesi

Wah, spesies kumbang ini bentuknya imut-imut!

Rauhanda Riyantama | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Minggu, 10 Maret 2019 | 07:00 WIB
Trigonopterus hirsutus dan organ reproduksinya. (Jurnal Zookeys/ Alexander Riedel)

Trigonopterus hirsutus dan organ reproduksinya. (Jurnal Zookeys/ Alexander Riedel)

Hitekno.com - Ilmuwan asal Jerman berhasil menemukan 103 spesies kumbang baru di Sulawesi. Penemuan spesies hewan yang menakjubkan ini ternyata juga mempunyai sisi menarik yang lain.

Salah satu kumbang temuannya diberi nama dengan karakter terkenal di film Star Wars.

Terdapat lebih banyak spesies kumbang daripada spesies spesifik lain apa pun di muka Bumi.

Baca Juga: Setelah 100 Tahun Baru Ditemukan, Hewan Misterius Ini Diteliti Kembali

Sekitar 400 ribu spesies kumbang telah berhasil dideskripsikan, sementara 1 juta spesies kumbang lainnya masih menunggu masuk ke dalam katalog ilmuwan.

Trigonopterus toraja dan alat reproduksinya. (Jurnal Zookeys/ Alexander Riedel)
Trigonopterus toraja dan alat reproduksinya. (Jurnal Zookeys/ Alexander Riedel)

103 spesies kumbang baru yang ditemukan ternyata merupakan jenis kumbang Trigonopterus.

Kumbang tersebut tergolong sebagai kumbang mini, memiliki bentuk seperti telur, berlesung pipit seperti bola golf, dan dipenuhi dengan bintik-bintik yang menonjol.

Baca Juga: Ngakak Abis, Ini Kumpulan Plesetan Nama Hewan yang Ramai di Twitter

Hewan ini sering ditemukan di hutan-hutan lebat antara Asia dan Australia, dari pulau Sumatera ke pulau Samoa.

103 kumbang dari ordo Trigonopterus yang ditemukan di Sulawesi. (Jurnal Zookeys/ Alexander Riedel)
103 kumbang dari ordo Trigonopterus yang ditemukan di Sulawesi. (Jurnal Zookeys/ Alexander Riedel)

Banyak kumbang telah ditemukan di kedua ujung daerah tersebut. Namun pulau Sulawesi diketahui hanya memiliki satu Trigonopterus, sesuai catatan penelitian pada abad ke-19.

''Kami telah menemukan ratusan spesies kumbang pada pulau-pulau tetangga seperti Papua, Kalimantan, dan Jawa. Mengapa Sulawesi dengan habitatnya yang rimbun tetap menjadi ruang kosong (didominasi kumbang tertentu)?'' kata Alexander Riedel, seorang ilmuwan yang merupakan ahli entomologi di Museum of Natural History Karlsruhe, Jerman.

Baca Juga: Ilmuwan Takjub, Ada Hewan Kecil di Kedalaman Danau Antartika

Penelitiannya telah dipublikasikan pada Kamis (07/03/2019) di jurnal ZooKeys.

Dalam melakukan penelitiannya, Riedel berkolaborasi dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk melihat lebih dekat ke dalam hutan hujan di pulau Sulawesi selama beberapa tahun.

Trigonopterus asterix, T. obelix and T. idefix yang ditemukan di Sulawesi. (Jurnal ZooKeys/ Alexander Riedel)
Trigonopterus asterix, T. obelix and T. idefix yang ditemukan di Sulawesi. (Jurnal ZooKeys/ Alexander Riedel)

Tim peneliti mengumpulkan beberapa ribu kumbang dan melalui proses yang panjang, mereka mulai mengidentifikasinya.

Baca Juga: Deretan Hewan yang Punah di Tahun 2018

Ilmuwan menggunakan ''barcode'' DNA untuk menganalisis segmen tertentu dari DNA yang berbeda antar spesies.

Ternyata Sulawesi memiliki lebih dari satu spesies Trigonopterus. Bentuk mereka sangat beragam, kumbang jantan mempunyai variasi yang berbeda di bentuk organ reproduksinya (penis).

Dikutip dari Gizmodo, Alexander Riedel mengakui bahwa tim peneliti kini juga terpengaruh dengan budaya pop.

Trigonopterus yoda. (Jurnal Zookeys/ Alexander Riedel)
Trigonopterus yoda. (Jurnal Zookeys/ Alexander Riedel)

Salah satu spesies kumbang bahkan dinamakan dengan Trigonopterus yoda, nama yang sama pada salah satu karakter Star Wars yang merupakan seorang Jedi Master legendaris.

Mereka juga menamai beberapa spesies berdasarkan karakter dalam serial komik Asterix.

Spesies kumbang lainnya dinamakan dengan tokoh mitologi Yunani seperti satyr (roh setengah binatang buas) dan Artemis, dewi perburuan.

Penemuan 103 spesies kumbang baru membuat ilmuwan semakin semangat menjelajah hutan di Asia dan Australia untuk menemukan spesies lain yang belum terdeskripsikan.

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB