Peneliti Menemukan Spesies Ular Baru, Mematikan Tanpa Perlu Buka Mulut

Spesies ular baru ini sangat menakjubkan!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Selasa, 12 Maret 2019 | 17:15 WIB
Atractaspis branchi tampak kalem namun mematikan. (Jurnal Zoosystematics and Evolution/ Mark-Oliver Roedel)

Atractaspis branchi tampak kalem namun mematikan. (Jurnal Zoosystematics and Evolution/ Mark-Oliver Roedel)

Hitekno.com - Peneliti sekaligus ahli biologi, Mark-Oliver Roedel, baru saja menemukan spesies ular baru yang sangat mematikan. Ular dengan karakter langka ini ditemukan hidup di Liberia barat laut dan Guinea sebelah tenggara.

Kedua negara yang terletak di Afrika Barat itu ternyata mempunyai keanekaragaman hayati yang menakjubkan.

Ular yang sangat berbisa dan mematikan itu diberi nama Atractaspis branchi, atau dikenal sebagai ular Stiletto yang hidup di hutan hujan.

Baca Juga: Ilmuwan Berhasil Merekam Hewan Langka, Spesies Baru Paus Pembunuh?

Penemuan mengenai Atractaspis branchi telah dipublikasikan di jurnal Zoosystematics and Evolution pada awal Maret 2019.

Ular tersebut disebut dengan ular Stiletto atau Stiletto Branch untuk menghormati William Roy Branch, seorang herpetologis Afrika yang ulung.

Atractaspis branchi memiliki karakter khas seperti ular Stilleto lainnya, ia nampak kalem namun sebenarnya bisa miliknya sangat mematikan.

Baca Juga: Pertama Kali, Tarantula Raksasa Terekam Memakan Hewan Berkantong

Atractaspis branchi ditemukan di habitat seperti ini. (Jurnal Zoosystematics and Evolution/ Mark-Oliver Roedel)
Atractaspis branchi ditemukan di habitat seperti ini. (Jurnal Zoosystematics and Evolution/ Mark-Oliver Roedel)

Ular tersebut disebut sebagai side-stabbing snake atau ular penusuk samping karena mereka biasanya menggigit mangsanya tanpa aba-aba dan tanpa membuka mulut.

Hewan berbisa ini dapat menyerang dan menyuntikkan mangsanya dengan racun dari samping.

Pada kasus yang tidak biasa, mereka bahkan dapat melakukan serangan ke samping dengan mulut tertutup.

Baca Juga: 30 Tahun Lalu Dinyatakan Punah, Hewan Ini Muncul Lagi di Taiwan

Itu membuat mangsanya bahkan tidak mengira mereka telah tergigit. Ular tipe ini sering mengeluarkan serangan tiba-tiba, tidak seperti ular lainnya yang biasanya mengancam mangsanya dengan gertakan khusus.

Sebagian besar ular Stiletto tidak cukup berbisa untuk menyakiti manusia, tetapi bisa mereka cukup beracun untuk menyebabkan nekrosis jaringan atau pembengkakan bagian tubuh.

Struktur kepala Atractaspis branchi. (Jurnal Zoosystematics and Evolution/ Mark-Oliver Roedel)
Struktur kepala Atractaspis branchi. (Jurnal Zoosystematics and Evolution/ Mark-Oliver Roedel)

Namun sebaliknya, bagi hewan seperti katak, hewan pengerat atau hewan kecil lainnya, racun ular Stiletto adalah akhir dari kehidupan mereka.

Baca Juga: Setelah 100 Tahun Baru Ditemukan, Hewan Misterius Ini Diteliti Kembali

Para ilmuwan memperkirakan spesies baru ini lebih menyukai hutan hujan primer dan biasa ditemukan di tepi hutan hujan.

''Penemuan spesies ular enedemik baru dan mungkin endemik dari hutan-hutan Guinea bagian barat tidak begit mengejutkan. Namun survei dan penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang kebutuhan ekologis dan sifat biologisnya,'' kata Mark dikutip dari UPI Science.

Penemuan spesies ular baru ini sangat berguna bagi ilmuwan untuk meneliti karakteristik unik hewan endemik di kawasan tertentu.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB