Ilmuwan Kaget Menemukan Terumbu Karang Pucat, Ini Penyebabnya

Karakter terumbu karang ini sangat menakjubkan.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Kamis, 14 Maret 2019 | 07:00 WIB
Terumbu karang pertama yang ditemukan di Italia berwarna agak pucat. (Scientific Reports)

Terumbu karang pertama yang ditemukan di Italia berwarna agak pucat. (Scientific Reports)

Hitekno.com - Di lepas pantai Italia, para ilmuwan baru saja menemukan terumbu karang pertama yang pernah dikenal di negara itu. Meskipun memiliki warna pudar, karang aneh ini jumlahnya sangat sedikit di Bumi.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada awal Maret 2019 di jurnal Scientific Reports, para peneliti dari University of Bari Aldo Moro telah mencatat penemuan pertama di Italia.

Terumbu karang unik ini membentang sepanjang 2,5 kilometer di sepanjang pantai Italia di Laut Adriatik.

Baca Juga: Nelayan Temukan Makhluk Laut Mengerikan yang Mirip Chestburster

Itu juga melewati tempat wisata populer, Monopoli, di Puglia.

Terumbu karang yang unik itu berada di kedalaman antara 30-55 meter dan dikenal sebagai ekosistem mesofotik.

Ekosistem itu mencakup makhluk hidup yang ada di dalam kondisi cahaya rendah.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Kabel Bawah Laut 4,6 Juta Kilogram yang Memecahkan Rekor

Sebagian besar terumbu karang, terutama yang berwarna, terlihat mempesona di daerah tropis karena bermandikan cahaya Matahari.

Mereka dapat memperoleh energi dan nutrisi melalui hubungan simbiosis dengan fotosintesis zooxanthellae (alga), yang menghasilkan "makanan" menggunakan cahaya.

Terumbu karang pertama yang ditemukan di Italia. (Scientific Reports)
Terumbu karang pertama yang ditemukan di Italia. (Scientific Reports)

Namun di kedalaman Laut Adriatik yang suram, terumbu karang Italia tidak memiliki kemampuan seperti itu.

Baca Juga: Masih Hidup, Dua Ikan Laut Dalam Menyeramkan Kembali Ditemukan

Sebaliknya, para peneliti mengatakan bahwa terumbu karang terdiri dari "scleractinians non-simbiotik".

Istilah itu dikenal sebagai karang batu atau karang yang memperoleh sebagian besar nutrisi mereka dari bahan organik tersuspensi yang mengambang di sekitar laut.

Terumbu karang seperti itu dapat ditemukan juga di daerah Mediterania dan Laut Merah.

Baca Juga: Tentara AS Mengembangkan Paus Besi, Revolusi Perang Laut Dimulai

''Terumbu karang ini hidup dalam cahaya redup dan prosesnya sangat menakjubkan. Mereka membentuk struktur kalsium karbonat yang mengesankan ini tanpa adanya alga,'' kata Profesor Guiseppe Corriero, seorang ilmuwan yang memimpin penelitian.

Karena fiturnya yang unik dan tidak biasa, para peneliti langsung menghubungi pemerintah Italia.

Wilayah tempat terumbu karang ada di lingkaran merah. (Google Maps)
Wilayah tempat terumbu karang ada di lingkaran merah. (Google Maps)

Dikutip dari IFLScience, pemerintah Italia menyambut positif dan menciptakan kawasan lindung laut baru di lepas pantai sekitar Monopoli.

Dalam beberapa tahun terakhir, kenaikan suhu laut membuat terumbu karang mengalami ''pemutihan'' yang lebih cepat dari biasanya. Pada dekade sebelumnya, pemutihan karang terjadi setiap 25 tahun sekali.

Namun baru-baru ini ditemukan bahwa pemutihan karang terjadi di seluruh dunia setiap 5,9 tahun sekali. Hal itu sangat berbahaya bagi keberlangsungan hidup spesies laut mempesona tersebut.

Terumbu karang Italia pertama yang ditemukan ini akan menjadi bahan penelitian yang menarik bagi ahli biologi ke depannya.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB