Hitekno.com - Sekelompok peneliti Post-doktoral University of New England menemukan fosil seekor dinosaurus kecil seukuran kelinci dengan kaki belakang yang kuat di sekitar lembah kuno Australia dan Antartika.
Dilansir dari Live Science, awalnya para arkeolog mengeskavasi batu berusia 125 juta tahun di Victoria, Australia sebelum menemukan fosil tersebut.
Namun menemukan lima fosil rahang yang menyerupai lambung kapal terbalik, para ilmuwan menamai spesies tersebut Galleonsaurus dorisae.
Baca Juga: Ikut Eror, Pengguna WhatsApp Tak Bisa Kirim Gambar
Nama tersebut dipakai sebagai bentuk penghargaan untuk Dorris Seggets-Villers yang juga menerima gelar doktoral saat pencarian fosil tersebut berlangsung.
Setelah dianalisa, tulang dinosaurus tersebut digolongkon sebagai ornitophod, sekelompok dinosaurus pemakan tumbuhan yang memiliki bentuk kaki seperti burung.
Fosil tersebut terkubur dalam sedimen vulkanik yang terbawa arus pasa masa Creataceous.
Baca Juga: Merokok di Dalam Bioskop, Aksinya Viral di Twitter
''Sedimen tersebut terbawa arus sungai menuju lembah menyebabkan banjir dan membentuk lembah hutan baru di mana Galleonsaurus dan dinosaurus lainnya berkembang biak di sini'' ungkap Herne pada Live Science.
Sebelumnya tim yang sama juga pernah mengidentifkasi ornitophod yang lebih kecil, yaitu Diluvicursor pickeringi.
Beberapa kemungkinan menyebutkan G.Dorisae dan D.Pickeringi merupakan spesies saudara dekat hanya selisih 12 juta tahun lebih tua.
Baca Juga: Alami Gangguan, Facebook Down di Seluruh Dunia untuk Beberapa Pengguna
Tak hanya itu, tim tersebut juga mengatakan bahwa spesies ini lebih dekat dengan ornithopod dari Patagonia dibanding dengan yang ada di Amerika Utara dan Tiongkok.
Hingga kini fosil dinosaurus G.Dorisae masih terus dikembangkan gambaran-gamabran terestial tentang pertukaran dinosaurus antara benua Gondwana Australia, Amerika Selatan dan Antartika selama periode Creataceous.
Galleonsaurus sendiri merupakan spesies kelima yang teridentifikasi di wilayah Victoria dan spesies dinosaurus ini beragam menyebar dari Australia dan Antartika.
Baca Juga: Netizen Ngamuk, Instagram Down Selama Lebih Dari 6 Jam