Hitekno.com - Fenomena equinox saat ini memang sedang menjadi perbincangan banyak orang. Fenomena alam yang terjadi dua kali dalam setahun ini disebut-sebut akan meningkatkan suhu panas secara ekstrem.
Equinox juga dikenal sebagai hari tanpa bayangan. Walaupun akan meningkatkan suhu panas secara ekstrem, equinox menjadi penanda bahwa musim semi akan segera tiba.
Berkenalan sedikit dengan equinox, fenomena astronomi ini terjadi saat matahari melintasi garis khatulistiwa. Equinox ini biasanya jatuh pada tanggal 21 Maret dan 23 September dalam satu tahun.
Baca Juga: Selain di Madura, Ini Fenomena Dua Air Laut yang Tidak Bercampur Lainnya
Dilansir dari Suara.com, Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menjelaskan jika fenomena equinox yang terjadi di bagian Bumi mana pun relatif sama.
Penyebabnya adalah peningkatan suhu udara secara drastis. Biasanya di Indonesia, peningkatan suhu ini bisa mencapai 32 hingga 36 derajat celcius.
Namun, perlu dipahami jika equinox berbeda dengan HeatWave yang biasanya terjadi di Afrika dan Timur Tengah.
Baca Juga: Fenomena Tsunami Salju Menerjang Pesisir AS, Warga New York Waspada
HeatWave biasanya menyebabkan peningkatan suhu udara secara besar dan mampu bertahan cukup lama.
Dilansir dari Time and Date, fenomena equinox pada Maret ini biasanya menjadi momen yang digunakan para astronom untuk mengukur tahun tropis dan berapa waktu yang dibutuhkan Bumi untuk menyelesaikan satu orbit tunggal mengelilingi matahari.
Salah satu fakta menarik mengenai fenomena equinox ini adalah Bumi bukan satu-satunya planet yang mengalaminya.
Baca Juga: Suhu Ekstrem, Netizen Ini Temukan Fenomena Unik Apel Hantu
Semua planet di tata surya rupanya mengalami fenomena alam yang sama. Hal ini terungkap dari pantauan robot Cassini di tahun 2009.
Mengenai fenomena alam ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan dampak equinox.
Baca Juga: Ini Fenomena yang Terjadi di Balik Warna Langit Indah saat Senja