Terjadi Mutasi Gen, Nenek Ini Tak Bisa Merasakan Sakit

Hingga kini, ilmuwan masih melakukan penelitian terkait hal ini.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia

Posted: Rabu, 03 April 2019 | 19:00 WIB
Ilustrasi nenek. (Pexels)

Ilustrasi nenek. (Pexels)

Hitekno.com - Seorang nenek berusia 71 tahun di Skotlandia mengalami hal unik. Kulit nenek ini menjadi anti rasa sakit atau tak bisa merasakan sakit hingga tahan saat terbakar api. Hal ini terjadi usai dirinya melakukan mutasi gen.

Dilansir dari sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Anesthesia pada 27 Maret 2019 lalu, nenek bernama Jo Cameron ini tiba-tiba tidak bisa merasakan sakit apa pun.

Tim dokter dan ahli mulai menyadari hal aneh dari nenek ini sejak lima tahun yang lalu, usai dirinya melakukan operasi tangan, namun tidak merasakan sakit sama sekali.

Baca Juga: Pendatang Baru yang Dijual Rp4 Juta, Ini Spesifikasi Samsung Galaxy A40

Rasa penasaran ini lalu akhirnya terjawab usai sang nenek mengaku bahwa dirinya pernah didiagnosis mengidap osteoartritis yang membuat sendinya terasa nyeri hingga membuat inflamasi ringan.

Osteoartitis yang ia rasakan ini muncul di pinggulnya. Setelah melakukan pemeriksaan, para ahli medis menyebut jika dirinya mnengidap degenerasi sendi yang cukup parah.

Merasa ada yang aneh, para peneliti lalu membuat penelitian mengenai genetika yang terdapat di tubuh Jo Cameron. Tes genetika ini penting untuk mengetahui alasan dirinya tidak bisa merasakan sakit.

Baca Juga: Pusing UNBK Matematika, Ini Curahan Hati Kocak Netizen

Dari analisa para peneliti, ditemukan bahwa ada dua mutasi genetik yang tumbuh dan bersarang pada tubuh Jo Cameron.

Ilustrasi pasien. (pixabay/Parentingupstream)
Ilustrasi pasien. (pixabay/Parentingupstream)

Gen pertama mengakibatkan hilangnya 'pseudogen' dalam jumlah kecil. Sedangkan gen yang kedua adalah mutasi gen asli yang dikenal dengan FAAH.

Duplikasi gen FAAH ini membuat sejumlah mutasi yang mencegah protein untuk bercampur dan menimbulkan FAAH-OUT yang kemudian mengembangkan fungsi baru.

Baca Juga: Berinovasi, Oppo Siapkan Smartphone Slider

Dilansir dari Live Science, penelitian lainnya menemukan bahwa darah Cameron memiliki kadar senyawa yang lebih tinggi dari manusia pada umumnya.

Senyawa yang dimiliki adalah neurotransmitter bernama anandamide. Senyawa ini berfungsi untuk mengurangi kecemasan dan rasa sakit.

Melihat kasus lainnya, untuk beberapa orang yang mengalami mutasi, akan muncul gen lain yang bernama CIPA. Gen CIPA ini membuat seseorang merasa kebal akan rasa sakit.

Baca Juga: Sukses Lakukan Tantangan Gebetannya, Pria Ini Ditolak dengan Cara Sadis

Kasus Jo Cameron ini membuka babak baru dalam penelitian para ilmuwan. Pasalnya, hal ini merupakan sesuatu yang sangat jarang ditemui.

Hingga kini, masih banyak kemungkinan-kemungkinan baru yang mungkin muncul berkaitan penelitian yang melibatkan seorang nenek yang anti rasa sakit ini.

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB