Mirip di Anime, Jepang Ingin Bangun Pangkalan Bulan dengan Robot

Dalam membangung pangkalan bulan ini, jepang manfaatkan robot otomon.

Agung Pratnyawan

Posted: Senin, 08 April 2019 | 20:30 WIB
Ilustrasi Bulan. (unsplash/Martin Adams)

Ilustrasi Bulan. (unsplash/Martin Adams)

Hitekno.com - Buat penonton anime Gundam, pasti tak asing dengan adanya pangkalan bulan. Ternyata, Jepang juga ingin membuat pangkalan dibulan dengan bantuan robot.

Badan antariksa Jepang ingin menciptakan pangkalan Bulan dengan bantuan robot yang dapat bekerja secara mandiri dan hanya mendapat sedikit pengawasan dari manusia.

Proyek ini merupakan kolaborasi antara Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), perusahaan konstruksi Kajima Corp, dan tiga universitas di Jepang yaitu Shibaura Institute of ology, University of Electro-Communications dan Universitas Kyoto.

Baca Juga: AS Ingin Kirim Astronot ke Kutub Selatan Bulan, Ini Rincian Misinya

Baru-baru ini, kolaborasi tersebut melakukan percobaan pada konstruksi otomatis di Situs Eksperimen Kajima Seisho di Odawara.

Dalam percobaan tersebut, digunakan sebuah backhoe otonom seberat 7 ton yang tengah melakukan pengujian berupa prosedur seperti mengemudi jarak tertentu dan mengulangi operasi rutin.

Ilustrasi salah satu aktivitas Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). [Shutterstock]
Ilustrasi salah satu aktivitas Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). [Shutterstock]

''Backhoe telah dimodifikasi dengan instrumen survei onboard dan konsol kontrol operasi otomatis. Instrumen yang dipasang traktor dan backhoe dengan mengukur posisi dan arah backhoe secara otonom menjadikannya dapat dioperasikan secara otomatis,'' ucap seorang pejabat JAXA, seperti yang dikutip dari Space.com.

Baca Juga: Meluncur ke Bulan, Robot Israel Ini Kirim Foto Selfie Berlatar Bumi Bulat

Backhoe dilengkapi dengan serangkaian teknologi untuk membantunya bekerja secara mandiri di Bulan. Setiap perintah yang dikirim dari Bumi akan memakan waktu sekitar 2 detik untuk sampai di permukaan Bulan dan diterima backhoe tersebut.

Backhoe pun memiliki dukungan operasional, termasuk fungsi kendali jarak jauh yang dapat membantu mengkompensasi keterlambatan komunikasi.

Tak hanya itu, backhoe juga memiliki kemampuan pengenalan gerakan yang dapat disesuaikan dengan lingkungan Bulan dan kemampuan untuk mengkoordinasikan pekerjaannya melalui beberapa mesin.

Baca Juga: Berapa Suhu di Bulan Saat Malam Hari? Misi Antariksa China Beri Jawabannya

Ilustrasi sebuah planet dan dua bulannya. [Shutterstock]
Ilustrasi sebuah planet dan dua bulannya. [Shutterstock]

Menurut pejabat JAXA, membangun pangkalan Bulan untuk manusia menggunakan kontrol otonom jarak jauh akan membutuhkan persiapan lokasi, penggalian, pemasangan modul, dan melindunginya dengan debu Bulan (regolith) untuk melindungi manusia dari radiasi dan kemungkinan meteorid.

Jika meteorid menyerang struktur seperti stasiun ruang angkasa atau pangkalan Bulan, adanya risiko oksigen di dalam struktur tiba-tiba bocor ke luar angkasa.

Ini bukan satu-satunya proyek Jepang yang menyangkut tentang Bulan. Pada pertengahan Maret lalu, JAXA mengumumkan berkolaborasi dengan Toyota untuk membuat rover Bulan yang dapat mengangkut manusia dan rencananya akan diluncurkan pada tahun 2029 mendatang.

Baca Juga: Misteri Sisi Gelap Bulan Terpecahkan, Robot China Buka Fakta Baru

JAXA berharap dapat mengirimkan astronotnya ke Bulan pada tahun 2030. Kapan pangkalan bulan ini diwujudkan Jepang? Ditunggu saja. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB