Hitekno.com - Para ilmuwan dan astronom internasional sepakat bahwa objek antarbintang (interstellar) pertama yang pernah terekam adalah Oumuamua.
Objek antarbintang merupakan sebuah objek luar angkasa yang memiliki kecepatan super tinggi dan tidak terikat kepada bintang tertentu.
Karena kecepatannya dan lintasannya yang unik, objek ini bisa melintasi dan memasuki tata surya kapan pun mereka mau.
Baca Juga: Kemunculan Gault, Asteroid Misterius yang Meledak di Luar Angkasa
Mereka merupakan objek di luar tata surya kita sehingga sangat menarik perhatian ilmuwan.
Oumuamua sangat unik, karena ukurannya cukup besar, ia dapat dideteksi oleh ilmuwan.
Namun berdasarkan teori, objek antarbintang sebenarnya sudah pernah berkali-kali memasuki tata surya kita.
Baca Juga: China Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Luar Angkasa, untuk Apa?
Karena kecepatannya sangat cepat dan seringkali ukurannya kecil, objek antarbintang sulit dideteksi.
Sebuah penelitian yang dipimpin oleh profesor ilmu astronomi Harvard University, Avi Loeb, dan mahasiswanya Amir Siraj, berhasil menghasilkan penemuan yang mengejutkan.
Tak hanya melintas, objek antarbintang ternyata pernah memasuki Bumi dan menabrak sebuah pulau.
Baca Juga: Layanani NASA, SpaceX Siapkan Cara Baru Bawa Astronot ke Luar Angkasa
Penelitian mereka telah diterbitkan di Astrophysical Journal Letters.
Ilmuwan tersebut menemukan bahwa objek antarbintang lain pernah memasuki Bumi pada 6 Januari 2014.
Tim peneliti mempelajari data dari Center for Near-Earth Object Studies (CNEOS) untuk mencari objek antarbintang yang terkenal dengan kecepatannya yang super.
Baca Juga: Astronot Uni Emirat Arab Siap ke Luar Angkasa Tahun 2019 Ini
Yang menarik perhatian mereka adalah sebuah meteor yang pernah jatuh di dekat Pulau Manus, Papua Nugini.
''Objek ini mempunyai kecepatan heliosentris pra-benturan (pre-impact) yang sangat tinggi,'' kata Leob dikuti dari IFLSCience.
Objek itu memiliki lebar sebesar 0,9 meter dan meluncur cepat di angkasa dengan kecepatan 216 ribu kilometer per jam.
Karena kecepatannya yang super, menunjukkan bahwa benda itu tidak terikat ke Matahari.
Dengan menggunakan simulasi komputer, para peneliti menghitung lintasan meteor dengan melacak gerakannya di masa lalu.
Ilmuwan itu menemukan interaksi gravitasi yang ''tidak substansial'' ketika mencapai Bumi, menyiratkan bahwa ia sebagai objek antarbintang.